Gus Miftah Sebut Buka Puasa dengan yang Manis itu Hoaks: Kalimat itu Muncul Gara-gara Iklan Sirup

- 21 April 2021, 14:38 WIB
Gus Miftah.
Gus Miftah. /Instagram.com/@gusmiftah

GALAMEDIA - Pendakwah Tanah Air, Gus Miftah memberikan fakta yang mengejutkan soal istilah 'berbukalah dengan yang manis-manis'.

Gus Miftah menyebut jika istilah 'berbukalah dengan yang manis-manis' itu ada di antara fakta dan hoaks.

Hal itu disampaikan Gus Miftah melalui video yang diunggah pada akun Instagram pribadinya, Selasa 20 April 2021.

Menurut Gus Miftah, ketika memasuki bulan puasa, semua orang pasti sering mendengar istilah terkait 'berbukalah dengan yang manis-manis'.

Baca Juga: Prabowo Ditendang dari Istana dan Karirnya Habis di Tangan Jokowi? Cek Faktanya

"Kita sering mendengar berbukalah dengan yang manis, pertanyaannya itu hoaks atau fakta," ujarnya, dikutip Galamedia, Rabu 21 April 2021.

Pendakwah yang kerap dijuluki sebagai presiden para pendosa itu pun akhirnya menjawab istilah tersebut yang menurutnya hal itu adalah hoaks.

Ia mengatakan jika kalimat 'berbukalah dengan yang manis-manis' merupakan tagline dari sebuah iklan sirup, yang pada akhirnya bisa mendoktrin semua orang untuk berbuka puasa dengan yang manis.

"Saya jawab hoaks, kalimat itu muncul gara-gara kita melihat iklan sirup," katanya.

Baca Juga: BMKG : Kurun Waktu Januari - April 2021 Kepulauan Nias Sumatera Utara 61 Diguncang Getaran Gempa Bumi

Selain itu, Gus Miftah menjelaskan perihal berbuka puasa yang dianjurkan dan sering dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.

Menurutnya Nabi Muhammad SAW tidak pernah mengatakan berbuka lah dengan yang manis-manis, akan tetapi Rasulluloh menyarankan untuk berbuka dengan yang menyegarkan.

"Padahal berbuka ala Rasulullah itu tidak mengatakan dengan yang manis tetapi dengan yang menyegarkan," tuturnya.

Lebih lanjut menurut Gus Miftah, Nabi Muhammad SAW selalu berbuka puasa dengan menggunakan ruthab atau kurma basah.

Baca Juga: Sudjiwo Tedjo: Agar Adil Gender, Mengenang Kartini Baiknya Juga Mengenang Kartono

Namun apabila tidak bisa menggunakan ruthab atau kurma basah, menurut Gus Miftah bisa diganti dengan tamr atau kurma kering.

Gus Miftah juga menyebut jika tidak ada keduanya, buka puasa bisa dilakukan dengan meminum seteguk air mineral saja.

"Berbuka ala Rasulullah dengan menggunakan ruthab atau kurma basah, apabila tidak bisa menggunakan tamr atau kurma kering, dan kalau tidak ada juga, maka dapat berbuka dengan seteguk air mineral," tandasnya.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x