Soal Kondisi Awak KRI Nanggala-402, Laksamana TNI Yudo Margono: Tidak Ada Bukti Serpihan Apapun dari Korban

- 25 April 2021, 06:35 WIB
Kapal Nanggala 402, Laksamana TNI Yudo Margono belum bisa memastikan kondisi para awak Kapal Nanggala 402.
Kapal Nanggala 402, Laksamana TNI Yudo Margono belum bisa memastikan kondisi para awak Kapal Nanggala 402. /Pikiran rakyat/

GALAMEDIA - Hingga saat ini, belum bisa dipastikan bagaimana kondisi awak KRI Nanggala-402, yang sempat hilang kontak di perairan Bali bagian utara.

Hal ini dikatakan Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Yudo Margono dalam konferensi pers di Base Ops Pangkalan Udara TNI AU Ngurah Rai, Badung, Bali, Sabtu 24 April 2021.

"Kami tidak bisa melihat sampai bagaimana karena belum ketemu untuk korbannya (awak dan personel di dalam KRI Nanggala-402) jadi baru ditemukan.

Kita semua tidak bisa menduga-duga sampai tahu bagaimana kondisi korban, dan sebagainya. Dengan evakuasi nanti baru bisa kita tentukan," katanya.

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 25 April 2021: Mimpi Dewa Jadi Kenyataan! Nana Hamil, Bu Farah Ucapkan Maaf

Dijelaskannya, hingga saat ini belum ada bukti serpihan apapun dari awak KRI Nanggala-402, sehingga tidak bisa menduga kondisinya seperti apa.

Namun dengan ditemukannya komponen-komponen yang diyakini bagian dari Kapal KRI Nanggala-402, menjadi titik terang pertama.

"Tidak ada bukti serpihan apapun dari korban sehingga tidak bisa menduga kondisinya. Tapi dengan adanya penemuan barang-barang bagian dari kapal selam, jadi silakan rekan-rekan media mengevaluasi sendiri seperti apa dengan itu," katanya seperti dilansirkan antara.

Yudo juga belum bisa memastikan waktu evakuasi, karena akan melihat perkembangan dan membicarakan bersama organisasi ISMERLO.

Baca Juga: BUBOS 2021 - Pemenang Kontes Anak Soleh Diumumkan, Lina Rhuzanul Ulum: Masih Banyak Anak Soleh dan Solehah

Dalam proses evakuasi kapal selam ini, ada organisasi The International Submarine Escape and Rescue Liaison Office (ISMERLO) yang juga dilibatkan dalam penyelamatan kapal.

ISMERLO setiap dua tahun kerap membicarakan bagaimana proses penyelamatan kapal selam.

"Saya tidak bisa menentukan kapan waktunya, nanti akan kami bicarakan dari tim kami, baik yang di dalam negeri maupun di luar negeri," katanya.

Halaman:

Editor: Dadang Setiawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah