Hadir dalam Peresmian Gereja di Jakarta Utara, Gus Miftah: Kita Berbeda Saat Memanggil Nama Tuhan

- 30 April 2021, 16:00 WIB
Gus Miftah hadir dalam peresmian gereja di Jakarta.
Gus Miftah hadir dalam peresmian gereja di Jakarta. /Instagram.com/@gusmiftah/

GALAMEDIA - Pendakwah Tanah Air, Gus Miftah turut hadir dalam acara peresmian Gereja Bethel Indonesia (GBI) Amanat Agung, di Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis 29 April 2021.

Diketahui, Gus Miftah menghadiri acara peresmian Gereja Bethel Indonesia (GBI) Amanat Agung karena diajak oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Dalam Peresmian Gereja Bethel Indonesia (GBI) Amanat Agung, Gus Miftah sempat berdakwah dengan menyampaikan pesan-pesan yang penuh makna akan toleransi umat beragama.

Hal itu diketahui dari akun video yang diunggah pada akun Instagram pribadinya, Jumat 30 April 2021.

Baca Juga: Mudik Dilarang, Arus Lalu Lintas di Tol Cipali Sepi

Dalam video tersebut tampak Gus Miftah yang berdiri di atas mimbar Gereja tersebut menyampaikan pesan yang penuh toleransi.

Gus Miftah mengatakan bahwa Islam dan Kristen hanya dipisahkan oleh tempat ibadah yang berbeda, yakni Masjid dan Gereja.

"Di saat aku menggenggam tasbihku, dan kamu menggenggam Salibmu. Di saat aku beribadah di Istiqlal, namun engkau ke Katedral," ujarnya, dikutip Galamedia, Jumat 30 April 2021.

Tak hanya cara beribadah, Gus Miftah juga mengatakan bahwa di Islam dan Kristen juga berbeda ketika mengucapkan salam.

"Di saat Bioku tertulis Allah Subhanahu Wa Ta'ala, dan Biomu tertulis Yesus Kristus. Di saat aku mengucapkan Assalamualaikum, dan kamu mengucapkan Salom," katanya.

Baca Juga: Eks Menkes Terawan Agus Suntikkan Vaksin Nusantara ke Tubuh Dedi Mulyadi

Lebih lanjut, pendakwah yang kerap dijuluki presiden para pendosa itu menyampaikan bahwa agama Islam dan Kristen hanya berbeda saat memanggil nama tuhan saja.

Postingan Gus Miftah yang hadir dalam peresmian gereja./Instagram
Postingan Gus Miftah yang hadir dalam peresmian gereja./Instagram

Baca Juga: Nilai Nadiem Makarim Butuh Wakil Menteri, Ketua P2G: Kemendikbudristek adalah Lembaga yang Sangat Besar

Selebihnya Islam dan Kristen menurut Gus Miftah akan tetap menjadi 'kita' sebagai saudara sebangsa dan setanah air.

"Di saat aku mengeja Al-Quran, dan kamu mengeja Al-Kitabmu. Kita berbeda saat memanggil nama Tuhan. Tentang aku yang mengenadahkan tangan, Dan kau yang melipatkan tangan saat berdoa. Aku, kamu, kita," lanjutnya.

Selain itu, Gus Miftah juga menegaskan bahwa Istiqlal dan Katedral yang ditakdirkan untuk berdiri dengan perbedaan namun tetap dalam harmonis.

Baca Juga: Link Streaming Ikatan Cinta 30 April 2021: Kehadiran Reyna Mampu Sadarkan Al, Andin Menangis Haru

Hal itu menandakan bahwa di tengah perbedaan masih bisa hidup rukun antar umat beragama.

"Istiqlal dan Katedral yang ditakdirkan berdiri berhadapan dengan perbedaan, namun tetap harmonis," ucapnya

Dari Istiqlal dan Katedral yang saling berhadapan di tengah perbedaan itulah yang membuat Gus Miftah sangat menghormati sebuah perbedaan.

Bahkan ia menyampaikan jika saja Istiqlal dan Katedral bernyawa, menurutnya bisa saja mereka bisa saling mencintai dan menghormati satu dengan yang lainnya.

Baca Juga: Bansos Ini Bakal Cair pada Mei 2021 Mendatang, Mulai dari BLT UMKM hingga Diskon PLN

"Andai saja mereka bernyawa, apa tidak mungkin mereka saling mencintai dan menghormati antara satu dengan yang lainnya," tuturnya.

Terakhir dalam pesan yang penuh makna itu, Gus Miftah mengakhiri amanatnya dengan mengucapkan rasa terima kasihnya sekaligus menyampaikan salam di tengah perbedaan.

"Terima kasih, Assalamualaikum, Salom," pungkasnya.

Dari apa yang diucapkan Gus Miftah itu kita bisa ambil kesimpulan bahwa nilai-nilai toleransi harus dijunjung tinggi dan diterapkan pada kehidupan sehari-hari.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x