Kasus Azis Syamsuddin, Rocky Gerung Menilai Ada Banyak Skenario Politik

- 2 Mei 2021, 09:31 WIB
Rocky Gerung
Rocky Gerung /Dok PRMN/

GALAMEDIA –Pengamat politik Rocky Gerung ikut buka suara terkait kasus tindak pidana korupsi Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin.

Menurut Rocky hal ini pasti berhubungan dengan Partai Golkar karena Azis berada satu garis dengan bupatinya dalam Golkar.

Baca Juga: Implementasikan Nilai Kebangsaan Dimulai dari Rumah di Tengah Pandemi Covid-19

“Kalau soal perintah politik itu jadi serius, karena bagaimanapun Azis itu adalah satu garis dengan Bupatinya dalam Golkar dan berarti ini semacam insider trading di dalam Partai Golkar, jadi soal Partai Golkar tuh,” katanya.

Melalui kanal YouTube miliknya, Rocky Gerung Official episode “Jangan Cuma Amir Syamsudin, KPK Tangkap Juga Madam Bansos, Baru Seru!” yang tayang kemarin, Rocky menilai hal ini berhubungan dengan Pilpres 2024 di mana Aziz telah dikorbankan.

Baca Juga: Dirjen Dikti Pantau UTBK di UPI, Rektor: Tidak Ada Kendala Berarti

“Dan itu terhubung dengan desain makro menuju 2024, mungkin ini cara untuk kudeta Partai Golkar dengan mengorbankan Azis Syamsuddin, kita harus selalu curiga,” ucapnya.

Jika melihat KPK berhasil dan mampu menemukan bukti mengenai Azis, menurut Rocky ini menunjukkan adanya perubahan arah politik di istana.

Baca Juga: Meriahkan Ramadhan, Travel Startup Kemanayo Gelar Takjil-Run Race di Bandung: Ngider, Nguriling Bandung

“Jadi kita lihat kalau betul-betul KPK serius, kan mustinya KPK, normalnya enggak berani, kalau dia (KPK) berani itu artinya ada perubahan konstelasi di istana, yang memungkinkan KPK untuk meneruskan kasus ini,” jelasnya.

Perubahan ini Rocky menilai untuk mengetahui siapa saja koalisi yang menguatkan pemerintahan Jokowi.

“Nah perubahan konstelasi itu tentu terhubung untuk memastikan koalisi yang menguatkan Jokowi siapa aja tuh,” tandasnya.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 2 Mei 2021, Nino Kembalikan Surat DNA ke Ibu Rosa, Al Sembuh Total!

Berdasarkan pengamatannya, Rocky menuturkan, Golkar sudah mulai ancang-ancang untuk mempersiapakn Pilpres 2024 sejak beberapa waktu lalu.

Ini dapat dibuktikan dengan adanya skenario politik Golkar yakni dengan menggelar pertemuan dengan NasDem dan PKS.

Jokowi juga dinilai Rocky tidak ingin terus disebut sebagai petugas Partai PDIP.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 2 Mei 2021 Berkat Doa Semua Orang, Aldebaran Sadar, Namun Dia Amnesia!

“Apalagi Jokowi sebagai sebagai seorang presiden, tentunya dia tidak mau terus dicap sebagai petugas partai PDIP. Tentunya, dia ingin menunjukkan sebuah otonomi dan otonomi itu harus diatur dengan sebuah peristiwa politik yaitu kasus Azis Syamsuddin,” terang Rocky.

Menurut Rocky, adanya kasus Azis telah menunjukkan bahwa Golkar merupakan partai yang mampu menghimpun kekuatan-kekuatan di DPR sehingga hal tersebut bisa membuat Jokowi ingin pindah partai.

Baca Juga: Husin Alwi Ancam Lapor Polisi Natalius Pigai: Ada Ujaran Kebencian SARA

“Kenapa? Karena Azis Syamsuddin adalah Golkar dan suara sebgai DPR kemampuan Golkar untuk menghimpun kekuatan secara formal itu dengan mudah dibaca oleh presiden sebagai peluang, entah peluang dia untuk pindah gerbong atau memang Golkar ingin menantang presiden,” imbuhnya. ***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x