AS Lagi-lagi Gagalkan Resolusi Gencatan Senjata Israel - Palestina, China hingga Inggris Kecewa

- 18 Mei 2021, 07:54 WIB
Ilustrasi. Amerika Serikat menggagalkan Resolusi Dewan Keamanan PBB.
Ilustrasi. Amerika Serikat menggagalkan Resolusi Dewan Keamanan PBB. /Reuters/Mohamad Torokman



GALAMEDIA - Konflik Israel dan Palestina masih berkecamuk hingga hari ini. Beberapa upaya internasional terus dilakukan guna menghentikan kekerasan Israel di Gaza.

Menyikapi kekerasan dan jatuhnya korban imbas konflik Israel dan Palestina yang berlangsung sejak pekan lalu, Dewan Keamanan PBB kembali menggelar pertemuan darurat untuk ketiga kalinya dalam sepekan.

Namun lagi-lagi, pertemuan tersbut berakhir tanpa kesepakatan dan Amerika Serikat (AS) menjadi penyebab gagalnya resolusi untuk konflik mematikan itu.

Dilansir dari Al Jazeera, pertemuan pada hari Minggu itu terjadi setelah AS dilaporkan dua kali memblokir resolusi pekan lalu yang akan mengutuk tanggapan militer Israel dan menyerukan gencatan senjata.

Baca Juga: Dzikir Pagi dengan Asmaul Husna: Al Wahhab, Ar Rozzaq, Al Fattah, Semoga Diberi Rezeki yang Berkah

Hampir 200 orang, termasuk 58 anak-anak, tewas dalam pemboman hebat di daerah kantong yang dikepung dua juta orang itu.

Sementara itu, Israel membenarkan kampanye pembomannya sebagai pembalasan atas serangan roket oleh pejuang Hamas.

Namun, gerakan Hamas yang berbasis di Gaza mengatakan tindakannya merupakan tanggapan terhadap kebijakan Israel.

Pasalnya, pasukan Israel memindahkan paksa warga Palestina di Yerusalem Timur dan menyerbu Masjid Al-Aqsa.

Israel telah melewatkan tenggat waktu Hamas untuk menarik pasukannya dari kompleks masjid.

Baca Juga: Alquran Surat Ad Dhuha, Ini Dia Asbabun Nuzul, Arab, Latin, dan Terjemahnya

Kondisi ini semakin diperparah ketika Presiden AS Joe Biden tidak memberikan tanda-tanda rencana untuk meningkatkan tekanan publik terhadap Israel, justru berulang kali menekankan hak Israel untuk mempertahankan diri.

Kritikus, termasuk anggota partai Biden, menuduh pemerintah menutupi serangan Israel, yang telah menewaskan sedikitnya 198 warga Palestina di Gaza dan melukai lebih dari 1.000 lainnya.

Di sisi lain, setidaknya 10 orang Israel, termasuk dua anak, telah tewas oleh roket yang diluncurkan dari Gaza sejak Senin.

Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Linda Thomas-Greenfield, mengatakan pada pertemuan darurat bahwa AS "bekerja tanpa lelah melalui saluran diplomatik" untuk menghentikan pertempuran.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 18 Mei 2021: Akhirnya! Angga Bocorkan ke Nino Kalau Reyna Adalah Anak Kandungnya

"Amerika Serikat telah menjelaskan bahwa kami siap untuk memberikan dukungan dan jasa baik kami jika pihak-pihak tersebut mengupayakan gencatan senjata," katanya dilansir Galamedia Selasa, 18 Mei 2021.

Namun, tidak ada pernyataan bersama yang muncul dari dewan tersebut, meskipun negosiasi dipimpin oleh Norwegia, China dan Tunisia.

AS, China, Prancis, Rusia, dan Inggris adalah anggota tetap dewan keamanan, memberi mereka hak veto atas pernyataan bersama.

China sebelumnya menyebut AS sebagai satu-satunya suara yang tidak setuju dalam masalah ini.

Pada hari Senin, seorang pejabat senior Fatah kecewa dengan sikap AS.

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 18 Mei 2021: Dewa Turuti Permintaan Livia, Nana Terpaksa Didepak

“Getaran positif dan serius dalam seruan Biden baru-baru ini kepada Presiden Abbas tidak mencerminkan posisi AS di Dewan Keamanan PBB Selasa lalu,” kata Sabri Saidam, anggota Komite Sentral Fatah.

"Yang dibutuhkan adalah perbuatan, bukan kata-kata!," imbuhnya.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x