Israel - Palestina Gencatan Senjata, Pengamat Internasional Sebut Langkah Pemerintah Netanyahu ke Depan Goyah!

- 21 Mei 2021, 12:22 WIB
PM Israel Benjamin Netanyahu.
PM Israel Benjamin Netanyahu. /Reuters/Abir Sultan/

GALAMEDIA - Pengamat internasional, Hasmi Bakhtiar kembali menyoroti perihal konflik yang terjadi antara Palestina dan Israel.

Melalui akun Twitter pribadinya @hasmibakhtiar dirinya menanggapi  gencatan senjata yang telah dimulai.

Menurut Hasmi, pengumuman gencatan senjata ini sepihak dari Israel dan menjadi kekalahan telak bagi Israel.

Baca Juga: Bocornya Data 279 Juta WNI Berhasil Dianalisis, Datanya Bukan dari Dukcapil

Ia juga menyatakan dari gencatan senjata yang dilakukan, terlihat membuat langkah pemerintahan Netanyahu ke depannya akan goyah.

"Pengumuman gencatan senjata sepihak dari Israel ini menjadi kekalahan telak bagi Israel sekaligus membuat langkah pemerintahan Netanyahu ke depan goyang," ujar Hasmi dilansir Galamedia dari akun Twitter @hasmivbakhtiar pada Jumat, 21 Mei 2021.

Baca Juga: Jadi Mood Booster Kala Diselimuti Rasa Bosan, Berikut Manfaat Doodling bagi Kesehatan Mental

Diketahui, gencatan senjata antara Hamas dan Israel dimulai pada Jumat di jam yang ditentukan oleh mediator Mesir.

Hitungan mundur gencatan senjata pukul 02:00 waktu setempat, roket Palestina masih berlanjut dan Israel meluncurkan setidaknya satu serangan udara.

Pihak Israel maupun Hamas mengaku siap membalas pelanggaran gencatan senjata apa pun oleh pihak lawan.

Baca Juga: Terungkap! Inilah Alasan Israel Tak Akan Gegabah Menyerang Indonesia

Kairo menegaskan pihaknya akan mengutus setidaknya dua delegasi guna memantau gencatan senjata antar dua negara tersebut.

Hamas, sebagai kelompok yang menguasai Jalur Gaza, tampak merencanakan perayaan publik atas apa yang disebutnya sebagai kemenangan atas konflik dengan Israel tersebut.

Baca Juga: Bantah Adanya Orang Ketiga hingga Poligami, Alvin Faiz dan Larissa Chou Akui Akan Bercerai

"Bagus bahwa konflik akan berakhir, namun sayangnya saya merasa kita tidak punya banyak waktu sebelum eskalasi berikutnya," kata Eiv Izyaev, insinyur berusia 30 tahun, di Tel Aviv.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x