Guru Besar UNAIR Sebut Data Bukan Tanggung Jawab Pemerintah, Said Didu : Prof Boleh Belajar Lagi

- 23 Mei 2021, 20:43 WIB
Guru Besar Ilmu Komunikasi Unair, Henry Subiakto.
Guru Besar Ilmu Komunikasi Unair, Henry Subiakto. /Twitter/@henrysubiakto

GALAMEDIA – Baru-baru ini masyarakat dihebohkan dengan kabar 279 juta data penduduk Indonesia bocor dan diperjual-belikan dalam sebuah forum.

Data ini mencakup nomor Kartu Tanda Penduduk (KTP), alamat, nomor telepon, email, hingga gaji bahkan data orang yang sudah meninggal juga terdapat di dalamnya.

Dalam forum ini disebutkan bahwa satu juta data sebagai contoh dapat diakses secara gratis dan tanpa kata sandi khusus.

"Satu juta data contoh gratis untuk tes. Seluruhnya ada 279 juta dan 20 juta memiliki foto pribadi," tulis forum tersebut dikutip dari Antara, Kamis, 20 Mei 2021.

Oleh karena itu, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Ditjen Dukcapil pun segera mengidentifikasi kebenaran hal tersebut dan mencari siapa pelakunya.

Baca Juga: PSBB Proporsional di Jabar Diperpanjang hingga 31 Mei 2021

Pada Jumat 21 Mei 2021, akhirnya Kemendagri Ditjen Dukcapil pun berhasil mengidentifikasi pelaku yang diduga memperjualbelikan data di internet.

Berdasarkan hasil analisis Tim Ditjen Dukcapil, dalam kasus kebocoran data individu (WNI) ternyata infonya berasal dari Twitter. Setelah dianalisis, maka diperoleh beberapa fakta.

Menanggapi hal ini, Henry Subiakto selaku Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (UNAIR) membuat sebuah cuitan melalui Twitternya @henrysubiakto.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x