GALAMEDIA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menolak tes wawasan kebangsaan (TWK) menjadi dasar pemberhentian 75 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kendati demikian, pihak KPK telah menyatakan bahwa dari 75 pegawai KPK yang tidak lolos TWK, 51 di antaranya sudah tidak bisa bergabung dengan KPK.
Tindakan dari pihak KPK, khususnya Firli Bahuri selaku ketua KPK dianggap telah melawan perintah Jokowi.
Menanggapi hal ini, Rocky Gerung sebagai pengamat politik turut menyampaikan pandangannya. Rocky berkata bahwa sangat mungkin sebelumnya Jokowi telah memberikan pesan kepada KPK agar terlihat otonom.
Baca Juga: Bikin Dompet Menjerit! Berikut 8 Makanan Termahal di Dunia, Harganya Melejit Seharga Mobil
Namun dari 75 pegawai, kata Rocky, terdapat beberapa pegawai yang sudah disensor untuk tidak boleh masuk lagi.
“Ini bisa tolak menolak hasil konsensus dan sangat mungkin juga Jokowi kirim pesan itu, silahkan KPK putusin sendiri supaya terlihat KPK otonom. Tapi dari yang 75 itu, paling gak udah ada yang disensor untuk gak boleh masuk,” ucapnya dilansir melalui Youtube Rocky Gerung Official.
Oleh karena itu, publik tetap tidak percaya bahwa komunikasi presiden itu jujur, menurut Rocky.
“Jadi tetap orang gak percaya bahwa komunikasi politik presiden itu betul-betul jujur. Itu semacam sifatnya imperatif, karena sejak revisi kan KPK ada di bawah presiden,” katanya.