Namun sayangnya, kini dua kali pemerintah tidak memberangkatkan haji.
“Presidennya dan Menag tidak punya kemampuan berangkatkan rakyatnya sendiri. Kalau sudah tak mampu ngapain jadi penguasa hanya bikin dosa. Istikharahlah untuk resign?” cetus MS Kaban.
Dia kemudian menyindir pemerintah yang kerap sesumbar tentang pertumbuhan Ekonomi 7 persen.
“Memberangkatkan hajji saja tak mampu kok mimpi pertumbuhan ekonomi 7 %,piye bu SMI. Uang hajji invest kemana tuh. Invest harusnya untung kok jadi buntung,” celetuknya.
“Pembatalan haji muslim RI tanpa dalil yang kuat hujjahnya apakah tidak termasuk perbuatan haram karena haji hukumnya wajib bagi yang mampu."
Ulama Nahdiyyin perlu bahsul masail, agar tidak jadi fitnah untuk Nahdiyyin apalagi Menag dari kaum Nahdiyyin.Cinta ulama yang haq ikuti fatwanya,” tutupnya.
Seperti diketahui pemerintah memutuskan untuk tidak mengirim jemaah pada ibadah haji 2021. Keputusan yang diambil itu merupakan yang kedua kalinya berturut-turut sejak 2020.
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menjelaskan pertimbangan itu, di antaranya, lantaran pandemi Covid-19 yang belum berlalu di berbagai belahan dunia, termasuk Arab Saudi, sehingga dapat mengancam keselamatan jemaah.***