PJJ Tidak akan Hilang, Tapi Dikolaborasikan

- 6 Juni 2021, 17:16 WIB
Ilustrasi PJJ.
Ilustrasi PJJ. /Pixabay

"Peranan guru selama ini yang berfungsi sebagai motivator dan bertugas melakukan proses monitoring, serta pendampingan/fasilitator bagi siswa didik kini harus di emban oleh orang tua yang sudah sibuk dalam bekerja dan berakibat menimbulkan banyak masalah baru, diantara makin rendahnya motivasi anak dalam belajar," ungkapnya

Sedangkan dari sisi guru, lanjutnya, fungsi dan pola pemberian materi dengan berbagai-bagai platform, namun belum memahami troubleshooting, pembelajaran masih belum bisa menciptakan bonding walau pembelajaran jarak jauh, kreativitas guru beragam, pembelajaran belum menarik dan menyenangkan.

Tak hanya kendala yang dihadapi, ungkap Saufi, PJJ ini pun memberikan dampak positif. Misalnya pada pengmbangan dan pembentukan karakter anak secara utuh. Di mana anak belajar good attitude, mengerti apa yang harus dikerjakan di rumah.

Baca Juga: Link Live Streaming MotoGP Catalunya 2021: Rossi Akui Tak Hebat Seperti Dulu

"Anak sekaramg lupa apa yang harus dikerjakan, misalnya kalau sudah makan harus cuci piring, pulang ke rumah sepatu disimpan ditempatnya bukan dilempar-lempar. Selama PJJ ini, ada tugas pembiasaan yang diberikan guru. Misalnya, anak pagi-pagi harus cuci piring dan lainnya," ungkapnya.

Meski kerap disebut pencitraan, karena tugas tersebut harus difoto, namun hal itu akan menjadi kebiasaan dan bisa membentuk karakter, anak kembali memiliki etika. Tak hanya itu, anak pun lebih kreatif dalam menggunakan perangkat eletronik. Selama PJJ ini, anak-anak memang kerap main game online, namun setidaknya mereka punya teman online sedunia dam belajar bahasa negara lain.

Dikatakannya, saat ini sejumlah daerah sudah bersiap menghadapi PTM secara terbatas. Karena itu, orang tua dan anak pun harus mempersiapkan diri. Dimulai dengan cari aturan terkait dengan pembelajaran tatap muka di lokasi tempat tinggal, mulai mengajarkan Protokol Kesehatan, dan kembali disiplikan jam tidur dan jam bangun.

Orang tua juga, ungkapnya, masih tetap harus mengawasi pembelajaran jarak jauh dan tetap memfasilitasi kebutuhan pembelajaran jarak jauh dengan lebih cermat dan cerdik. Kemudian, ajarkan protokol kesehatan dan tekankan pada anak jangan minta makanan atau minuman bekas teman, jangan berpelukan, jangan bergantian masker dan mengurangi bermain game, mulai memberikan kegiatan after school activity offline

Meski PTM secara terbatas akan diterapkan, PJJ juga akan tetap ada, seperti yang diungkap oleh Mendikbud Madiem Makarim belum lama ini. Dalam penyesuaian SKB 3 Menteri tersebut, disebutkan mulai Januari 2021 PTM dapat dilaksanakan jika sudah mendapat izin pemda dan telah memenuhi syarat.

Baca Juga: Eks Menteri Luar Negeri RI Mochtar Kusumaatmadja Tutup Usia, Kemlu: Abadi di Benak dan Hati Kami, Selamanya

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah