100 Tahun Soeharto, Rocky Gerung Membandingkan dengan Era Jokowi: Tidak Ada Pertumbuhan, Jauh Lebih Buruk

- 8 Juni 2021, 16:17 WIB
Presiden kedua RI, Soeharto.
Presiden kedua RI, Soeharto. /Dokumentasi Setpres RI/Denpasar Update

"Karena itu orang kembali mengingat Presiden Soeharto, ini bukan karena Presiden Soeharto ini dikembalikan kedudukannya oleh para pendukungnya yang memang juga tidak mungkin, tapi sekedar membuat perbandingan," terangnya.

Baca Juga: 8 Juni Diperingati Sebagai Hari Laut Sedunia, Begini Sejarah Singkatnya

Menurutnya, Soeharto saat itu memimpin dengan menggunakan dasar kuat, yakni trilogi pembangunan.

"Bahwa kita ingat Presiden Soeharto memerintah dengan satu dasar yang kuat yang disebut trilogi pembangunan," tambah Rocky.

Trilogi tersebut, kata Rocky, bisa disesuaikan dengan kebutuhan namun yang jelas ada dasar kuat dalam memerintah.

"Satu pertumbuhan ekonomi, dua stabilitas nasional, tiga pemerataan. Itu bisa diputar-putar sesuai kebutuhan. Itu ada yang konkrit, tiga matra itu," sambungnya.

Sementara saat ini, menurut Rocky, pertumbuhan tidak ada saat era Jokowi sehingga orang beranggapan publik tahu pikiran Soeharto benar, meski saat itu ada isu-isu kemanusiaan dan korupsi.

Baca Juga: Pemasaran Secara Digital Dinilai Sangat Membantu Industri Fesyen di Tengah Masa Pandemi

"Nah sekarang di era Jokowi pertumbuhan tidak ada, stabilitas tidak terjadi, apalagi pemerataan," katanya.

"Jadi orang anggap bahwa, lho jalan pikiran Pak Harto yang benar dan itu memang menghasilkan, ada soal human rise, ada soal KKN," tandasnya.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah