Penculik Anak-anak Menjadi Taktik Perang Kelompok Bersenjata, Korban Bisa Beresiko Mengalami Kekerasan Seksual

- 9 Juni 2021, 14:19 WIB
Ilustrasi penculikan anak menjadi taktik perang kelompok bersenjata.
Ilustrasi penculikan anak menjadi taktik perang kelompok bersenjata. /

Ketidakamanan terkait dengan pemberontakan yang berkobar di negara Afrika selatan pada 2017 telah mencerabut lebih dari 700.000 orang dari rumah mereka, dengan setidaknya setengah dari mereka yang mengungsi diperkirakan anak di bawah umur, kata Save the Children.

Dengan menganalisis data dari organisasi pemetaan krisis Proyek Data Lokasi & Peristiwa Konflik Bersenjata (ACLED), badan amal tersebut mengidentifikasi setidaknya 51 kasus penculikan anak yang dikonfirmasi selama setahun terakhir.

Baca Juga: Jurnal Riset Megawati Dinilai Tak Etis, Rocky Gerung Puji Soekarno Soal Kajian Akademis

Badan amal itu memperingatkan bahwa mungkin sebenarnya ada lebih banyak lagi penculikan karena kasus-kasus sering tidak dilaporkan.

Korban penculikan sering mengalami trauma lebih lanjut seperti menyaksikan pemenggalan kepala atau melihat rumah mereka dibakar, tambah badan amal itu.***

Halaman:

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x