BOR Baik, Irvan Minta Masyarakat Bandung Tidak Panik Tapi Tetap Waspada

- 10 Juni 2021, 16:10 WIB
Pakar Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Padjadjaran (Unpad), Dr. Irvan Afriandi.
Pakar Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Padjadjaran (Unpad), Dr. Irvan Afriandi. /Hj. Ati Suprihatin./

Sehingga suatu saat Covid-19 tidak lagi menjadi momok pandemi, namun lebih bersifat endemi.

Untuk itu diperlukan perubahan paradigma penanganan Covid-19 dari yang semula lebih cenderung reaktif, menjadi antisipatif. Dari yang sebelumnya stigmatis menjadi suportif. Dari yang tadinya terfragmentasi menjadi komprehensif. Dari yang sebelumnya sektoral menjadi multisektoral.

Dari segi pemantauannya, lanjut Irvan, perlu pula terjadi pergesaran dari yang tadinya berfokus pada jumlah kasus dan kematian menjadi lebih berfokus pada pemantauan kinerja (proses dan input) dari sistem pelayanan kesehatan dan sistem surveilans Covid-19 dan penyakit-penyakit yang berpotensi mewabah.

Baca Juga: Tisna 'Kabayan' Sanjaya Ajak Masyarakat Cigodewah Melukis: Kanvas Akan Disediakan

Dalam kaitan tersebut, penggunaan indikator-indikator strategis berupa kinerja pemeriksaan, pelacakan dan penanganan kasus mendesak untuk diimplementasikan secara akuntabel.

"Hal tersebut diperlukan agar pada gilirannya kepanikan dan keyakinan masyarakat dapat terkelola dengan baik sehingga masyarakat dapat menjalankan aktivitas ekonomi, sosial dan budayanya secara aman dan produktif," ucapnya.***

Halaman:

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x