Menkeu Sri Mulyani Ungkap Ada Ancaman Lain yang Sama Dahsyatnya dengan Pandemi Covid-19

- 11 Juni 2021, 15:58 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Menkeu Sri Mulyani Mengaku ada ancaman lain Pandemi Covid-19
Menteri Keuangan Sri Mulyani Menkeu Sri Mulyani Mengaku ada ancaman lain Pandemi Covid-19 /Instagram.com/@smindrawati

Berdasarkan kajian tersebut, lanjut Sri Mulyani, meskipun semua negara melaksanakan Nationally Determined Contribution (NDC) dalam Paris Agreement untuk menurunkan emisi karbon, dunia tidak akan terhindar dari kenaikan suhu.

“Dunia akan tetap meningkat suhunya menjadi 3,2 derajat celcius dibandingkan pra-industri pada 2030. Ini berarti akan melewati batas yang oleh para ahli disebutkan kenaikan suhu maksimal yang bisa ditahan bumi yaitu 1,5 hingga 2 derajat celsius,” jelas Sri Mulyani.

Baca Juga: Vicky Shu Tampil Fresh dengan Rambut Pendeknya, Intip Yuk Potretnya

Berkaca dari pandemi COVID-19 di mana negara maju sekalipun tidak siap menghadapinya, Sri Mulyani menekankan pentingnya kontribusi dan komitmen seluruh negara untuk menurunkan emisi karbon.

“Perlu target yang lebih ambisius. Kita terus melakukan keselarasan kebijakan-kebijakan untuk mencapai komitmen (Paris) tersebut atau bahkan lebih ambisius,” ujarnya.

Sri Mulyani menyampaikan Indonesia sebagai negara yang besar diminta untuk berperan aktif di dunia internasional dalam meminta komitmen negara-negara tetangga dan negara-negara maju dalam memenuhi konsekuensi sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan transformasi dari high carbon menjadi low carbon atau bahkan zero carbon emission.

Baca Juga: Klaster Covid-19 Gedung Sate Kantor Ridwan Kamil Terus Bertambah, Total Ada 45 ASN Terpapar

Ia menyebutkan beberapa sektor memiliki peranan penting seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui deforestasi yang telah membuahkan hasil positif dengan mendapatkan dana kompensasi dari penurunan CO2 dari deforestasi, termasuk juga pekerjaan rumah di bidang energi terbarukan dengan target bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) mencapai 23 persen pada 2025.

Adapun isu lingkungan hidup termasuk di dalamnya mengenai penurunan emisi karbon dan komitmen Perjanjian Paris merupakan agenda prioritas nomor enam dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.***

Halaman:

Editor: Dadang Setiawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x