Network
GALAMEDIA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyebutkan, China berusaha memproyeksikan sebagai negara yang bertanggung jawab dengan adanya pandemi Covid-19.
Namun, Biden mempertanyakan hal itu apakah China benar-benar berusaha untuk meneliti asal-usul virus corona.
Biden ditanyai apakah dia akan menyebut Presiden China Xi Jinping sebagai "teman lama dengan teman lama" untuk memintanya mengakui kembali penyelidik Organisasi Kesehatan Dunia.
"Mari kita luruskan: Kami saling mengenal dengan baik, kami bukan teman lama. Ini hanya bisnis murni," kata Biden dilansir Alarabiya News.
Baca Juga: Sandiaga Uno Puji Atta Halilintar Saat Kunjungi Lokasi Calon Warisan Geopark Dunia
Biden menjelaskan, dia tetap skeptis tentang kerja sama China dengan penyelidikan WHO.
"China berusaha sangat keras untuk memproyeksikan dirinya sebagai negara yang bertanggung jawab dan sangat, sangat terbuka," ujar Biden.
"Dan mereka berusaha sangat keras berbicara tentang bagaimana mereka membantu dunia dalam hal Covid-19 dan vaksin,” tambahnya.
Biden lalu mempertanyakan hasil penelitian China selama ini mengenai Covid-19.
"Dengar, hal-hal tertentu yang tidak perlu Anda jelaskan kepada orang-orang di dunia, mereka melihat hasilnya. Apakah China benar-benar mencoba untuk menyelesaikan ini?" tegas Biden.
Baca Juga: 4 Pejabat Negara Tertampan di Indonesia, Tak Kalah Tampan Dari Artis Ternama
Biden pada Mei memerintahkan para pembantunya untuk menemukan jawaban atas asal usul virus yang menyebabkan Covid-19, yang pertama kali dilaporkan di kota Wuhan di China.
Badan intelijen AS sedang melihat teori-teori soal potensi kemungkinan Covid-19 merupakan kecelakaan laboratorium di Tiongkok.
Tim yang dipimpin oleh WHO menghabiskan empat minggu di sekitar Wuhan pada Januari dan Februari.
WHO bersama para peneliti China mengatakan dalam laporannya bahwa virus itu mungkin telah ditularkan dari kelelawar ke manusia melalui hewan lain.
Lebih jelasnya, WHO tak membenarkan adanya insiden laboratorium yang menyebabkan adanya virus Covid-19 ini.
Tetapi para ahli mengatakan beberapa data telah disembunyikan, dan Washington mengatakan penelitian itu "tidak cukup dan tidak meyakinkan."
China telah berulang kali mengatakan bahwa "mempolitisasi" masalah ini akan menghambat penyelidikan.***
