Ahok Dinilai Layak Jadi Presiden, Abdillah Toha: Sayang Tak Mungkin Terjadi Karena Terjegal Pelindung Korupsi

- 18 Juni 2021, 21:22 WIB
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. /Dok. Instagram @basukibtp/

GALAMEDIA - Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membuat gebrakan yang mengejutkan dengan menghapus fasilitas kartu kredit direksi.

Bahkan Ahok tak hanya menghapus fasilitas kartu kredit saja, tetapi juga menyetop gaji tambahan direksi Pertamina.

Diketahui, penghapusan fasilitas kartu kredit dan gaji tambahan direksi Pertamina itu, dilakukan Ahok yang bertujuan supaya dapat membantu penghematan perusahaan.

Saat ditemui wartawan, Ahok mengatakan jika penghapusan tersebut sudah disetujui pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perusahan.

"Direksi sudah oke dan akan dijalankan Direktur Keuangan, ini uang di luar gaji," kata Ahok, dikutip Galamedia, Jumat 18 Juni 2021.

Baca Juga: Putri Gus Dur Sebut Halal-Haram Transaksi Kripto Penting Dibahas, Besok Bakal Diputuskan Kiai dan Ulama

Aksi Ahok yang berani menghapus fasilitas kartu kredit dan gaji tambahan direksi Pertamina itu mendapat sorotan dari banyak pihak tak terkecuali pemerhati sosial Abdillah Toha.

Abdillah Toha menilai dari apa yang dilakukan Ahok di Pertamina itu, membuat dirinya yakin eks Gubernur DKI Jakarta tersebut sangat layak menjadi Presiden Indonesia.

Namun, meskipun Abdillah Toha sangat yakin bahwa Ahok layak menjadi Presiden Indonesia, tetapi dirinya tampak pesimis hal itu bisa terjadi.

Menurut Abdillah Toha, Ahok hampir tidak mungkin menjadi Presiden di Indonesia karena ada permasalahan yang sangat besar di negeri ini.

Permasalahan yang dimaksud Abdillah Toha adalah soal para pelindung korupsi yang berhasil mengalahkan kekuatan anti korupsi.

"Sayang orang seperti ini hampir tidak mungkin jadi presiden di negeri dimana kekuatan anti korupsi baru dikalahkan oleh kekuatan pelindung korupsi," ungkap Abdillah Toha.

Seperti diketahui, apa yang dikatakan Abdillah Toha tersebut mengerucut pada orang-orang KPK yang disingkirkan dengan dalih tak lulus tes wawasan kebangsaan (TWK).

Baca Juga: Anies Baswedan Minta Warga DKI Jakarta di Rumah pada Sabtu dan Minggu: Kumpul Lebih 5 Orang Bakal Ditindak

Ia menilai para pegawai KPK yang disingkirkan dengan dalih tak lulus TWK itu, dianggapnya sebagai orang-orang yang berintegritas tinggi dalam bekerja.

Hal itu sama seperti Ahok yang di Pertamina berani menghapus fasilitas kartu kredit dan gaji tambahan direksi perusahaan milik negara itu.

Ahok dinilai sangat berintegritas dalam bekerja, namun tetap saja jika ia maju sebagai calon presiden pasti akan dijegal oleh para pelindung korupsi.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x