Cegah Penyebaran Covid-19, Pemkot Bakal Bangun IGD Khusus Terindikasi Covid-19 di RSKIA

- 22 Juni 2021, 05:10 WIB
Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana .
Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana . /Hj. Ati Suprihatin/



GALAMEDIA - Dalam upaya meminimalisir penyebaran Covid-19, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan membangun Instalasi Gawat Darurat (IGD) khusus terindikasi Covid-19 di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSKIA).

Rencana ini disampaikan Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana saat mengunjungi RSKIA Kota Bandung, Senin 21 Juni 2021.

Yana mengatakan, pelayanan IGD bagi terindikasi Covid-19 harus terpisah karena pelayanan kepada pasien berindikasi Covid-19 membutuhkan tenaga kesehatan (nakes) yang sesuai prosedur. Ia mencontohkan, nakes harus menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) saat menangani pasien terindikasi Covid-19.

Baca Juga: Sambut Holding BUMN Usaha Mikro (UMi), PNM Jamin Akses Pendanaan Nasabah Lebih Murah dan Cepat

"Di RSKIA, IGD belum terpisah antara yang melayani gejala Covid dan tidak. Kami minta dipisah, secepatnya sudah terbangun. Sehingga yang terindikasi Covid-19 itu dilayani oleh rumah sakit dengan APD standar pelayanan covid," ujar Yana.

Pemisahan pelayanan itu guna untuk meminimalisir penyabaran Covid-19. "Ini untuk meminimalisasi penyebaran. Nakes yang melayani pasien terindikasi covid-19 sudah siap dengan APD," katanya.

Sementara itu, selain mengunjungi RSKIA Kota Bandung, pada hari yang sama Yana juga mengunjungi RS Immanuel dan RS Santosa Kopo. Dalam kunjungannya, Yana memastikan kesiapan rumah sakit dalam penanganan Covid-19.

Baca Juga: Sultan HB X Ungkit Soal Lockdown: Saya Enggak Kuat Membiayai Rakyat se-Yogyakarta

Atas kesiapan tersebut, Yana mengucapkan terima kasih kepada rumah sakit atas dukungan dalam menghadapi kenaikan penyebaran Covid-19 di Kota Bandung.

"Kami (Pemkot Bandung) mengucapkan terima kasih kepada rumah sakit, karena bersama kita menghadapi pandemi Covid-19 yang trennya meningkat," tuturnya.

Ia pun berharap, rumah sakit menambah ketersediaan tempat tidur untuk mengantisipasi lonjakat kasus.

Baca Juga: Jangan Lagi Memakai Masker Kain! Ternyata Begini Risikonya

"Kami dorong terus ketersediaan tempat tidur di kota Bandung. Karena BOR (Bed Occupancy Ratio) itu sudah di angka 92 persen. Kami dorong rumah sakit, Alhamdulillah penambahan tempat tidur. Meski pun harapannya tidak dipakai," ujarnya.

"Antisipasi saja, karena atas dasar kemanusiaan. Kita tidak mungkin menolak yang bukan KTP Kota Bandung. Karena di sini (Kota Bandung) sangat banyak rujukan dari wilayah Bandung Raya," tambahnya.***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x