Pengusaha Alkes Bongkar Kenakalan Direktur RSUD Sumedang

- 2 Juli 2021, 21:59 WIB
umah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang, dr. H. Aceng Solahudin.
umah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang, dr. H. Aceng Solahudin. /Ade Hadeli/Sumedang/

“Jika persoalan itu berbuntut panjang, dia (dr.Do) siap untuk dijadikan saksi. Kemarin saya sudah kirim staf saya untuk menemui AS. Telah disampaikan bahwa kami sudah klarifikasi ke sana (Kemenkes). Secara tegas disana menolak dan menyatakan jika apa yang terjadi itu telah merusak nama baik dan menjual nama-nama orang. Dijelaskan seperti itu, AS jadi gelagapan,” ujarnya.

Baca Juga: dr Tirta Marah Besar Tak Terima Temannya Dituduh Hilangkan Akun Medsos Jerinx: Dia dimaki-maki di Telepon

Kenakalan AS itu, akhirnya terendus setelah In, mendapat informasi dari orang dalam (orang sekitar AS), yang katanya AS telah memerintahan kepada PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) berinisial Er, untuk meng-“klik” produk CT Scan merek Ph.

Kenakalan lainnya, ternyata AS tidak pernah memanggi user untuk menanyakan, merek CT Scan yang akan dipakai.

“User telah ditekan, karena menurutnya soal merek alat yang akan dipakai itu katanya urusan manajemen saja. Padahal itu nggak boleh, karena yang mau pakai itu mereka. Kalau memang itu alatnya sederhana seperti tempat tidur, kursi itu urusan manajemen lah. Tapi alat-alat yang disiplin ilmu lex specialis itu, gak boleh lah. Dan kalaupun terakhir ada user yang ditanya soal merek yang akan dipakai, itu disaat sudah “klik” CT Scan merek ph,” katanya.

Jadi pointnya, lanjut In, dalam proses pengadaan CT Scan di RSUD Sumedang, AS telah menyeret dan mengatasnamakan nama dr.Do, seseorang di Kemenkes yang disebut memesan untuk memakai merek ph serta yang bersangkutan tidak membeli alat sesuai dengan yang diinginkan user.

“Disamping itu, kami masih memiliki beberapa hal tentang kenakalan AS ini,” pungkasnya.

Dikonfirmasi via sambungan whats app, Direktur RSUD Sumedang dr.Aceng Solahudin, membantah semua dugaan tersebut, termasuk saat disinggung dirinya mengatasnamakan seseorang di Kemenkes,untuk mengarahkan “klik” pada produk CT Scan merek tertentu.

“Itu semua tidak betul. Dalam pengadaan CT Scan ini ada empat perusahaan yang ikut, dan hanya satu yang dipilih. Tidak betul juga kalau user tidak dilibatkan,” katanya.***

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah