Network
GALAMEDIA - Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon belum lama ini menyoroti kabar kedatangan Warga Negara Asing (WNA) asal China, yang dikabarkan datang ke Indonesia.
Padahal seperti yang diketahui bahwa pandemi covid-19 di Indonesia belum kunjung usai, terbaru, akhir-akhir ini Indonesia dihadapkan pada situasi covid-19 yang kian mengkhawatirkan.
Perlu diketahui, saat ini lebih dari 2 juta masyarakat Indonesia terpapar covid-19.
Meningkatnya kasus covid-19 di Tanah Air, banyak pihak yang menyuarakan agar pemerintah segera menerapkan lockdown atau penguncian wilayah.
Untuk itu, Presiden Joko Widodo angkat suara terkait rencana Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Dalam hal ini, Jokowi resmi menerapkan PPKM Darurat mulai dari 3 hingga 20 Juli 2021 mendatang.
Adapun penerapan PPKM ini berlaku untuk Pulau Jawa dan Bali.
"Saya memutuskan untuk memberlakukan PPKM Darurat sejak 3 Jui hingga 20 Juli 2021 khusus di Jawa dan Bali," ujar Jokowi.
PPKM Darurat menyusul terus melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia.
PPKM Darurat juga akan membatasi sejumlah aktivitas seperti bekerja dari rumah (work from home) hingga aturan kunjungan restoran dan pusat belanja.
Fadli Zon bahkan menyatakan bila berita itu benar, maka benar-benar luar biasa pihak yang berkuasa di belakang mereka.
"Jika benar masih ada TKA asal China masuk di tengah kedaruratan ini, sungguh luar biasa berkuasa siapapun di belakang mereka," kata Fadli Zon dilansir Galamedia dari akun Twitter @fadlizon pada Minggu 4 Juli 2021.
Baca Juga: Kapolres Sumedang Getol Kelapangan Pastikan PPKM Darurat Berjalan Baik
Seolah geram melihat kedatangan WNA China, Fadli Zon menilai pemerintah tak sensitif, bila benar para WNA dibiarkan masuk di tengah pemberlakuan PPKM Darurat, maka semakin menampakkan sikap pemerintah yang tak konsisten dalam memberlakukan kebijakan.
"Tak sensitif n semakin menunjukkan inkonsistensi kebijakan.," ucapnya.
Di tengah pemberlakuan PPKM Darurat terdapat puluhan WNA asal China yang dikabarkan datang ke Indonesia melalui Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.***
