"Penutupan mall, cafe dan rumah makan agar ditutup sesuai dengan aturannya. Kemudian menyiapkan petugas Polri, TNI dan Kejaksaan bersama Satpol PP di Alun-alun Kota Cimahi. Pelaksanaan sudah 3 hari dan pemerintah pusat pun melakukan pengecekan terus bagaimana perkembangan di daerah, agar benar-benar dilaksanakan, tidak main-main," kata Ngatiyana menambahkan.
Pihaknya mengklaim selama PPKM Darurat berlangsung cukup menekan laju penularan Covid-19.
"Perkembangan covid hari, kemarin muncul 100 kasus dan hari ini turun jadi 65 kasus. Memang angka masih tinggi, tapi ada penurunan. Dengan PPKM Darurat diharapkan mobilitas masyarakat bisa berkurang, sehingga terjadi menurunkan penularan Covid," terang Ngatiyana.
Baca Juga: Pemerintah Izinkan WNA Masuk RI saat PPKM Darurat, Ketua KNPI: Ini Negara Indonesia atau Asing
Hingga Senin (5 Juli), total kasus Covid-19 Kota Cimahi mencapai 8.490 orang. Terdiri dari kasus sembuh 6.920 orang, drawat di rumah sakit 15 orang, isolasi mandiri 1.384 orang, dan meninggal dunia sebanyak 171 orang.
"Kami akan terus bergerak mengawasi sekaligus melakukan sosialisasi ke semua lokasi untuk mengurangi kegiatan masyarakat dalam rangka pengendalian Covid-19," terangnya.
Terkait vaksinasi Covid-19, Ngatiyana mengatakan, pelaksanaan vaksinasi terus dilakukan. Bahkan pihaknya menyediakan dua titik lokasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19.
"Kita tetap berjalan di dua titik, yakni vaksin non covid dan satu titik untuk vaksin lansia. Sehingga imbang. Kemarin dilaksanakan vaksin di Stikes Unjani, dan satu lagi di gedung Cimahi Technopark. Ini berjalan terus. Seiring vaksin non covid, yang lansia juga berjalan, karena disinyalir korban-korban yang meninggal itu rata-rata usia lansia, dan juga yang belum di vaksin. Sehingga vaksin kita laksanakan terus menerus," pungkasnya.***