Deddy Corbuzier Usul Covid-19 Jadi Flu Biasa Seperti Singapura, Luhut Binsar Pandjaitan: Jangan Asal Ngomong

- 6 Juli 2021, 15:42 WIB
Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Luhut Binsar Pandjaitan.
Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Luhut Binsar Pandjaitan. //Dok. Sekretariat Kabinet RI/

GALAMEDIA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan membeberkan alasan mengapa Indonesia belum bisa anggap Covid-19 sebagai flu biasa.

Alasannya, kata Luhut, karena jumlah populasi penduduk Indonesia dan Singapura berbeda jauh. Maka cara mengurusnya pun berbeda.

Alasa tersebut ia sampaikan dalam acara podcast di YouTube Deddy Corbuzier yang tayang pada Selasa, 6 Juli 2021.

Sebelumnya diketahui bahwa pemerintah Singapura mengumumkan bahwa pihaknya sedang menyusun rencana tentang bagaimana hidup lebih normal berdampingan dengan Covid-19.

Singapura berharap pandemi Covid-19 bisa diubah menjadi endemik, sama seperti penyakit flu biasa.

Baca Juga: Musni Umar Sebut Jakarta Selamat Karena Anies Sigap, Ferdinand Hutahaean: Numpang Foto Doang Banggain Selangit

Namun hal itu sejalan dengan vaksinasi yang terus dilakukan agar kekebalan tubuh dalam menghadapi Covid-19 meningkat.

Dalam Podcastnya, Deddy Corbuzier mengatakan bahwa banyak masyarakat Indonesia yang ingin Indonesia seperti Singapura.

Menganggap Covid-19 seperti flu biasa sehingga tidak menimbulkan kepanikan dan krisis seperti sekarang

"Udah anggap aja Covid-19 ini seperti flu biasa, pak. Beres!" ujar Deddy dikutip Galamedia dari kanal Youtubenya Deddy Corbuzier.

Luhut pun lalu menjelaskan, bahwa Indonesia memiliki wilayah yang luas, terdiri lebih dari 17 ribu pulau dan ratusan juta penduduk.

Dengan luasnya wilayah Indonesia dan dengan banyaknya masyarakat Indonesia, maka berbeda cara penanganannya dari Singapura.

"Gini, ini urus 6 juta orang dengan urus 270 juta orang, urus satu pulau dengan urus 17.000 pulau, ngurus banyak yang aneh-aneh lagi. Ya nggak sama lah, beda lah," ungkap Luhut.

Baca Juga: JPU Tak Ajukan Kasasi Atas Hukuman Jaksa Pinangki, Jurnalis Ini Malah Ajak Warganet Tertawa Bersama

Luhut lalu menambahkan sebagai intelektual, sebagai pemimpin harus memberi contoh yang baik kepada anak-anak muda yang akan menjadi generasi mendatang.

"Kita semua harus beri contoh yang baik, jangan asal ngomong, ngomong hari ini A, besok B," ujarnya.

Namun, Luhut pun tak menampik jika Indonesia banyak belajar dari Singapura walaupun negaranya kecil.

"Tapi kita juga banyak belajar dari Singapore, kenapa mereka juga bisa gitu, dalam skala yang lebih kecil, pendidikannya bagus," katanya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah