Jelang Idul Adha, Stok 'Si Melon' di Kota Cimahi Mencukupi

- 7 Juli 2021, 19:56 WIB
Ilustrasi stok 'Si Melon' atau gas elpiji 3 Kg di Kota Cimahi aman menjelang Idul Adha./Laksmi Sri Sundari/Galamedia
Ilustrasi stok 'Si Melon' atau gas elpiji 3 Kg di Kota Cimahi aman menjelang Idul Adha./Laksmi Sri Sundari/Galamedia /

GALAMEDIA - Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian (Disdagkoperin) Kota Cimahi memastikan stok gas elpiji 3 kilogram (Kg) atau si melon aman jelang Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah/2021.

"Stok gas elpiji 3 kg Insya Allah aman. Kalau kurang, Pertamina dan Hiswana Migas sudah siap menambah pasokan," ujar Kepala Seksi (Kasi) Perdagangan Disdagkoperin Kota Cimahi, Eka Handayani, Rabu, 7 Juli 2021.

Eka mengaku belum bisa memprediksi apakah ada lonjakan permintaan gas elpiji 3 kg atau tidak menjelang Hari Raya Idulfitri yang jatuh pada 20 Juli 2021.

"Liat dulu kondisi dilapangan, jadi ngga bisa diprediksi. Kalau ada peningkatan, biasanya akan ada fakultatif, seperti tahun kemarin," katanya.

Baca Juga: BPJamsostek Gelar Lomba Video Pendek, Hadiah Mencapai Puluhan Juta Rupiah

Tahun ini, Kota Cimahi mendapat jatah si melon sebanyak 6.530.004 tabung, atau perbulannya mendapatkan pasokan sebanyak 544.167 tabung. Jumlah yang didapat tahun ini masih sama seperti yang diperoleh tahun lalu.

Dikatakan Eka, meski ada anjuran diam di rumah ditengah pandemi Corona Virus Disease (Covid-19), namun berdasarkan pemantauan belum ada peningkatan pemakaian dan permintaan si melon.

Bahkan permintaan si melon cenderung berkurang. Hal itu diduga dipicu oleh menurunnya daya beli masyarakat sebagai dampak mewabahnya virus corona.

"Barangnya melimpah, karena tidak habis terjual. Yang tidak habis terjual itu di pengecer. Jadi ada stok terus tiap harinya. Jadi penjualannya menurun, kondisi di lapangannya seperti itu. Kalau di agen sama pangkalan mah habis, tapi rada lambat perputarannya. Hal ini berdasarkan informasi dari Hiswana Migas," ujarnya.

Baca Juga: Spoiler Tokyo Revengers Episode 14: Baji Bergabung dengan Valhalla, Kisaki Berencana Hancurkan Toman

Menurutnya, melimpahnya stok elpiji tersebut disebabkan oleh sejumlah kemungkinan. "Mungkin di usaha mikro yang belinya turun, karena juga daya beli masyarakatnya juga nurun," katanya.

Sesuai Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (Permen ESDM) Nomor 21 2007 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Penetapan Harga Elpiji Tabung 3 Kilogram, gas bersubsidi itu disalurkan Pertamina melalui agen dan pangkalan.

Dalam Permen tersebut yang diperkuat dengan Surat Keputusan (SK) Wali Kota Nomor:54/Kep.96-Diskopindagtan/III/2015/2015 tentang Harga Eceran Tertinggi (HET) Elpiji Tabung Ukuran 3 Kg, elpiji bersubsidi itu hanya boleh dimanfaatkan untuk keperluan rumah tangga dan usaha mikro

Baca Juga: Tagar #BapakPresidenMenyerahlah Kian Ramai! Aktivisis: Kebodohan Dipertontokan, Ferdinand Sebut Tak Banyak

Kriterianya, rumah tangga miskin dengan penghasilan di bawah Rp 1,5 juta, serta pelaku Usaha Kecil dan Mikro (UKM) yang memiliki omset Rp 50 juta dalam sebulan

Terkait harga elpiji 3 Kg, terang Eka, sudah terlampir, baik dalam Permen ESDM maupun dalam SK bahwa HET di tingkat agen adalah Rp 14.750 per tabung. Sementara harga di pangkalan Rp 16.600 per tabung. Meski begitu, harga di tingkat pengecer akan melebihi HET.

"Yang di warung (biasanya melebihi HET). Tapi harusnya sesuai HET," ucapnya.

Untuk pengawasan di lapangan terkait stok dan harga elpiji 3 kg, pihaknya berkoordinasi dengan Hiswana Migas.

"Kita koordinasi via Hiswana Migas. Hiswana melaporkan jumlah penyaluran dari agen ke pangkalan setiap bulannya. Berdasarkan laporan Hiswana Migas, sejauh ini penyalurannya lancar Alhamdulilah. Agen-agen Cimahi di pengisian SPBE tidak ada yang outstanding. Outstanding itu ngga bisa narik, karena ngga punya tabung kosong, karena di pangkalannya stoknya banyak," bebernya.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah