Jokowi Diusulkan Tunjuk Menteri Triumvirat Ketimbang Luhut Untuk Komando Covid-19: Sandungan King Maker 2024

- 9 Juli 2021, 15:51 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan. /Instagram/@luhut.pandjaitan

 

 

GALAMEDIA – Pakar politik dan hukum Universitas Nasional (UNAS), Saiful Anam turut menyoroti penanganan Covid-19 di Indonesia.

Saiful Anam memberikan saran, seharusnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) lebih memaksimalkan Menteri Triumvirat ketimbang kembali menunjuk Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Panjaitan untuk menjadi komando penanganan wabah tersebut.

Dalam usulannya itu, dia juga menyebut nama Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.

“Kenapa kok tidak mempercayakan kepada Prabowo Subianto yang kita tahu selain ia Menhan yang sangat bersinggungan dengan persoalan ketahanan dalam negeri, Prabowo juga merupakan Menteri Triumvirat Jokowi?” katanya kepada wartawan, Jumat, 9 Juli 2021.

Baca Juga: Kasus Baru Covid-19 Lebih Tinggi dari Data? Puan Maharani: Harus Jujur! Jangan Sudah Bahaya Baru Koordinasi

Saiful menjelaskan, Menteri Triumvirat merupakan jajaran menteri yang bedasarkan konstitusi, sewaktu-waktu dapat menggantikan presiden dan wakilnya jika berhalangan tetap.

Atas dasar hal tersebut lah yang membuat dia menyarankan hal ini.

“Untuk itu mestinya Jokowi lebih memaksimalkan Menteri Triumvirat yakni Menteri Pertahanan, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Luar Negeri,” jelasnya.

Lebih lanjut, Saiful menuturkan, Jokowi dinilai akan gagal menjadi King Maker pada 2024 mendatang jikalau Luhut gagal dalam menerapkan kebijakan pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat untuk mengatasi lonjakan kasus Covid-19.

“Kalau kemudian PPKM Darurat ini gagal dilaksanakan, maka tentu ini akan menjadi batu sandungan bagi Jokowi untuk menjadi King Maker pada 2024 mendatang,” pungkasnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Jokowi kembali menunjuk Luhut untuk menerapkan kebijakan PPKM Darurat.

Luhut pun memprediksi, efek kebijakan tersebut akan terlihat pada 10 hingga 12 hari ke depan.

Ini berarti Luhut memprediksi dalam waktu dekat, akan terjadi penurunan kasus Covid-19 di Tanah Air.

Prediksi ini Luhut sampaikan dalam konferensi pers secara virtual pada Senin, 5 Juni 2021.

Baca Juga: Anak Buah Prabowo Subianto Dikeroyok Loyalis AHY: Kamu Minta Diadu Kan, Ayo Kita Beradu!

“Masa inkubasi 10–12 hari, nah oleh karena itu masih melihat tanggal 3 Juli, kira-kira 10-12 hari ke depan baru kita berharap terjadi penurunan,”

Target penurunan kasus Covid-19 tersebut, direncanakan oleh Luhut, tentu akan diiringi dengan tingkat angka kesembuhan.

Menurut dia, saat ini Indonesia berada di urutan kedua sebagai negara dengan tingkat kesembuhan tertinggi, yakni 84.4 persen. Oleh karena itu ia meminta masyarakat untuk tidak panik.

“Semua kekuatan kita gelar dan masih terkendali. Tidak perlu panik,” tegasnya. ***

 

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah