Didukung 3 Periode Jokowi Malah Didesak Mundur, Qodari: Memang Demikian Realitas Politik Indonesia

- 11 Juli 2021, 18:15 WIB
Muhammad Qodari penggagas Komunitas JokPro 2024.
Muhammad Qodari penggagas Komunitas JokPro 2024. /Foto : Tangkap layar Twitter @f_fathur/

 

GALAMEDIA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus didesak mundur dari jabatannya karena dinilai tidak mampu mengatasi penyebaran Covid-19 yang kian mengganas.

Desakan tersebut kini masih diramaikan sejumla tokoh dan netizen di sejumlah media sosial.

Hal itu pun mengundang respons pengamat Politik Muhammad Qodari. Terlebih, ia merupakan salah seorang pengusung Jokowi menjabat selama tiga periode.

Menurutnya, hal tersebut hanya opini yang dibangun lawan politik dan juga oposisi kemudian digaungkan di dunia maya. Soalnya, kata dia, pemerintahan Jokowi saat ini masih solid.

"Politik Indonesia kini ada di dua level," ujar Direktur Eksekutif Indo Barometer ini dalam keterangannya, Minggu, 11 Juli 2021.

Pertama, lanjut dia, level elite. Kedua, level masyarakat. Di level elite, sampai saat ini susunan partai pendukung pemerintah belum berubah.

Baca Juga: Mahfud MD dan 2 Menteri Ini Bakal Jadi ‘Juru Selamat’ Kabinet Jokowi, Cendikiawan: Lha, Malah Menag dan Mensos

Disebutkan, ada PDI Perjuangan, Golkar, PKB, NasDem, Perindo, Hanura, PPP, PSI, PKPI, dan PBB. Bahkan Partai Gerindra, lawan Jokowi di Pilpres 2019 pun, sekarang solid mendukung pemerintah.

Kemudian, lanjutnya, Kelompok oposisi ada Partai Demokrat dan PKS.

PAN tidak secara terang-terangan mendukung pemerintah. Tapi Qodari membaca Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan cenderung berpihak pada pemerintah. Atas dasar itu, Qodari menilai pemerintahan saat ini masih sangat kuat.

Belum lagi kalau kita bicara kelompok-kelompok strategis seperti TNI dan Polri. "Juga saya lihat masih sangat solid," katanya.

Ia pun menyatakan, kepuasan masyarakat kepada Jokowi di level masyarakat masih sangat tinggi.

Hasil survei SMRC yang dirilis pertengahan Juni misalnya, menyebutkan 75,6 persen warga puas dengan kinerja Jokowi. Sedangkan hasil survei Indikator Politik Indonesia yang dirilis April tingkat kepuasan atas kinerja Jokowi ada di 64 persen.

Baca Juga: Usai Banjir Pujian Netizen, Jokowi Malah Didesak Hentikan Infrastruktur, Analis Sospol: Untuk Biaya Lockdown

Sedangkan tokoh dan kelompok yang kontra pemerintah seperti Rocky Gerung, Said Didu, Rizal Ramli, serta Habib Rizieq Shihab, dan barisannya.

Tokoh-tokoh tersebut sangat aktif mendengungkan narasi yang mengkritisi pemerintah. Komentar yang tokoh-tokoh tersebut sampaikan, kemudian disebarluaskan melalui media sosial.

"Pesan-pesan ini disebarkan melalui macam-macam channel. Tentu yang paling mudah adalah lewat media sosial. Dan di situlah kemudian buzzer bekerja. Mereka ada di semua kelompok," ujarnya.

Ia menyatakan, oposisi dan kritikus selalu mencari ruang karena ruang kritik muncul saat ada masalah.

Saat ini, masalah besar di negara ini yakni penanganan Covid-19. Angka kasus positif dan kematian terus naik. Covid-19 juga menggerus perkekonomian.

Qodari mengatakan seharusnya semua kekuatan bangsa, baik di dalam pemerintahan maupun di oposisi saling mendukung satu sama lain ketika ada masalah.

"Tetapi memang demikian realitas politik Indonesia. Masalah justru dimanfaatkan untuk menggunakan atau mengangkat isu pergantian kekuasaan," tandasnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x