Geram Stok Vaksin Menumpuk, Jokowi: Saya Minta Menkes Percepat Vaksinasi di 3 Provinsi Ini

- 17 Juli 2021, 18:50 WIB
 Presiden Joko Widodo dalam Ratas Evaluasi PPKM Darurat. Tangkap layar Youtube/Sekretariat Kabinet RI/
Presiden Joko Widodo dalam Ratas Evaluasi PPKM Darurat. Tangkap layar Youtube/Sekretariat Kabinet RI/ /




GALAMEDIA - Presiden RI Joko Widodo meminta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk mempercepat vaksinasi di provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Banten.

Pasalnya, pencapaian vaksinasi di tiga provinsi tersebut jauh dari target, yaitu baru mencapai 12 hingga 14 persen saja.

Presiden Joko Widodo pun meminta Budi Gunadi Sadikin untuk mempercepat vaksinasi agar ketiga provinsi tersebut demi mengejar kekebalan komunal.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi melalui aku Twitter resminya @jokowi yang diunggap pada hari Sabtu, 17 Juli 2021.

"Pencapaian vaksinasi di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Banten, baru mencapai 12 - 14%," tulis Presiden Jokowi.

"Saya meminta Menteri Kesehatan mempercepat vaksinasi di tiga provinsi ini demi mengejar kekebalan komunal," sambung Jokowi.

Sementara itu, capaian vaksinasi di DKI Jakarta dan Bali sudah jauh di atas Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Banten.

Baca Juga: Puasa Tarwiyah, Minggu 18 Juli 2021, Puasa Arafah Sehari Sebelum Idul Adha: Ini Keutamaannya

"Sementara, vaksinasi di DKI Jakarta dan Bali sudah mencapai lebih 70% dosis vaksin," tulis Jokowi dikutip Galamedia dari Twitternya @Jokowi.

Di sisi lain, Pemerintah masih gencar melakukan vaksinasi massal kepada seluruh masyarakat Indonesia di berbagai wilayah.

Hal itu dilakukan guna mengurangi masyarakat terpapar virus Corona atau Covid-19 yang kini semakin merajalela dan menyerang secara brutal ke berbagai lapisan penduduk.

Sebelumnya, Presiden Jokowi sempat geram karena stok vaksin masih menumpuk banyak tetapi tidak disuntikkan ke masyarakat.

Hal ini disampaikan Jokowi dalam Rapat Terbatas Evaluasi PPKM Darurat di Istana Merdeka, Jumat 16 Juli 2021, dikutip Galamedia dari akun Youtube Sekretariat Presiden.

Baca Juga: Jokowi Angkat Bicara Soal Pemukulan Terhadap Seorang Ibu Oleh Oknum Satpol PP di Gowa

"Tolong dilihat betul angka-angkanya karena yang saya melihat data yang masuk, baik itu berupa vaksin jadi maupun bulk yang sudah masuk ke negara kita sudah 137 juta. Padahal yang sudah disuntikkan dalam vaksinasi itu kurang lebih 54 juta," kata Jokowi.

"Artinya stok yang ada baik mungkin di Bio Farma maupun di Kementerian kesehatan atau mungkin di provinsi, di kabupaten, di kota, di rumah sakit, di Puskesmas-Puskesmas terlalu besar," sambung Jokowi.

Kemudian, Presiden Jokowi meminta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk segera menghabiskan stok yang ada.

"Tidak ada stok untuk vaksin. Artinya dikirim langsung habiskan, kirim langsung habiskan, kirim langsung habiskan," tegasnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x