Network
“Alhamdulillah. Tim Kita solid. Tim dari Rumah Sakit, Humas, Tim Komunikasi Publik Satgas, PolPP di Kecamatan, Pak Camat termasuk Pak Kapolsek dan Pak Koramil yang hampir tidak pernah absen selalui hadir dalam pengamanan dan pengawasan pemakaman jenazah terkonfirmasi atau probable COVID-19,” katanya.
Untuk diketahui, dalam beberapa hari terakhir ini jumlah pasien yang meninggal terkait dengan COVID-19, setiap hari cukup banyak. Sehingga petugas di RSUD sempat kewalahan.
Selain yang meninggal di RSUD, sebelumnya kalau ada yang meninggal di rumah atau di puskesmas, pemulasaraan dilakukan oleh RSUD.
Namun setelah dilakukan evaluasi, Bupati menganjurkan untuk supaya para relawan petugas DKM di Kecamatan dan Desa dibekali dengan protokoler penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) atau petugas Puskesmas yang belajar pemulasaraan jenazah.
Selain itu Bupati menyampaikan bahwa setiap jenazah yang meninggal di rumah atau puskesmas, tidak lagi di bawa ke RSUD, tapi pemulasaraan dilakukan di lokasi. Namun APD dan kantong Mayat serta Peti Mati tetap di sediakan dari Petugas.
“Saya sampaikan kepada Camat dan kepala Puskesmas, untuk memperhatikan himbauan saya ini. Dan Alhamdulillah, berkat komunikasi yang baik. Semuanya berjalan lancar. Selain lebih cepat, beban pemulasaraan juga semakin terdelegasi dan menyebar."
"Saya mengajak kepada segenap masyarakat untuk mendukung Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat. Yakni dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan. Seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas, "pungkasnya.***
