Pro Kontra Ganjil-Genap di Sumedang, Ini Penjelasan Satgas Covid-19

- 27 Juli 2021, 20:20 WIB
Kapolres  Sumedang AKBP Eko Prasetyo Robbyanto memantau Pemberlakuan ganjil genap di Jalan Protokol,  Sumedang, Selasa 27 Juli 2021./Ade Hadeli/Galamedia/
Kapolres Sumedang AKBP Eko Prasetyo Robbyanto memantau Pemberlakuan ganjil genap di Jalan Protokol, Sumedang, Selasa 27 Juli 2021./Ade Hadeli/Galamedia/ /

GALAMEDIA - Pemberlakuan kebijakan ganjil genap bagi kendaraan pribadi (mobil dan motor) di Kabupaten Sumedang menuai pro kontra di kalangan masyarakat.

Kebijakan itu berlaku dari tanggal 27 Juli - 2 Agustus 2021, di jalur protokol, mulai Bundaran Binokasi- Bundaran Alamsari.

Untuk menghindari polemik yang tak berkesudahan, Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sumedang akhirnya angkat bicara.

Baca Juga: Buka Laman cekbansos.kemensos.go.id untuk Cek Penerima Bantuan Sosial Tunai

"Kebijakan ini (ganjil genap) diambil dalam rangka meminimalisir mobilisasi orang. Sehingga ada keengganan masyarakat untuk bepergian jika tidak terlalu perlu," ungkap Ketua Bidang Komunikasi Publik Satgas Penanganan Covid-19 Kab. Sumedang, H. Iwa Kuswaeri, Selasa 27 Juli 2021.

Dengan pertimbangan, wilayah Sumedang termasuk Zona Merah Covid-19. Jika dalam 1 minggu, kemudian berubah lebih baik, maka kebijakan itu segera dikoreksi dan disesuaikan.

"Sumedang Utara dan Sumedang Selatan, termasuk Kecamatan dengan tingkat resiko tertinggi. Para ahli menyebut akan ada infeksius pada akhir Juli hingga awal Agustus jika tidak dilakukan tindakan pendisiplinan sesegera mungkin. Karena itu pemberlakukan ganjil genap, diberlakukan di wilayah tersebut," terangnya.

Baca Juga: Tegur Pemuda yang Pesta Miras, Pensiunan PNS Tewas Dikeroyok di Sekitaran Kota Baru Parahyangan

Sehubungangan dengan itu, masyarakat diimbau untuk mematuhi aturan tersebut. Hal itu, demi keuntungan kesehatan bersama.

Karena kebijakan yang dibuat, sudah diperhitungkan dengan seksama, baik dan buruknya. Termasuk memperhitungkan kerugian yang paling sedikit.

"Kami juga mohon kepada para netizen agar lebih arif dan bijaksana dan menyikapi kebijakan tersebut. Apalagi pada hakekatnya, Pemerintah juga adalah bagian dari rakyat. Sehingga keputusan yang diambil adalah sesungguhnya untuk melindungi segenap rakyat," ujarnya.

Baca Juga: Sebut Pemerintah Tak Bisa Bekerja Sendiri, Mensos: Tak Perlu Takut Selama Ada Semangat Gotong Royong

Sedangkan kepada anggota Kepolisian, TNI, Satpol PP dan segenap petugas di lapangan, agar tetap menerapkan tindakan yang humanis.

"Jangan lelah memberikan edukasi dan tetap bersabar. Karena yang kita hadapi, adalah warga Sumedang yang kita cintai," ujarnya.

"Tetaplah waspada. Covid-19 belum berakhir. Jagalah kesehatan. Disiplin jalankan prokes. Semoga kita terhindar dari paparan Covid-19," pungkasnya.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x