Teddy Gusnaidi Mendadak Sebut SBY Adalah Buzzer, Begini Penjelasannya

- 2 Agustus 2021, 16:05 WIB
Teddy Gusnaidi
Teddy Gusnaidi /Instagram.com/@TeddyGusnaidi

GALAMEDIA – Politikus sekaligus pegiat media sosial, Teddy Gusnaidi mendadak menyebut presiden ke enam Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai buzzer.

Bukan tanpa alasan, Teddy menyebutkan hal itu karena buzzer menurutnya adalah pendengung.

Teddy menjelaskan, SBY telah mendengungkan informasi serta pendapat melalui media sosial, maka dari itu SBY adalah buzzer.

“SBY adalah buzzer.. Tenang jangan marah-marah dulu, tentu saya menyebutkan SBY adalah buzzer bukan tanpa alasan. Karena buzzer itu artinya pendengung. SBY mendengungkan informasi dan pendapat melalui media sosial, maka SBY adalah buzzer. @SBYudhoyono,” katanya melalui akun Twitter pribadi @TeddyGusnaidi Senin, 2 Agustus 2021.

Dia menjelaskan, setiap orang memiliki kepentingan sebagai pendengung di media sosial. Ada yang mendengungkan mengenai politik, karya, film, dan sebagainya.

Baca Juga: Geram Pinangki Belum Dieksekusi, Fadli Zon: Yang Jelas-jelas Salah Bisa Dilindungi, Yang Benar Bisa Disalahkan

“Setiap orang punya kepentingan sebagai pendengung di media sosial. Ada yang mendengungkan tentang politik, produk, karya musik, film dan sebagainya. Konten yang dibuat beragam dan tentu kepentingannya agar dilihat pendengung yang lain di media sosial,” paparnya.

Eks Dewan Pakar PKPI ini lantas menegaskan bahwa SBY memang buzzer. Sehingga ia heran karena Partai Demokrat (PD) tengah sibuk menuding para buzzer. Menurutnya itu sama saja mereka menuding SBY dan dirinya sendiri.

“Ketika SBY menyebarkan informasi dan pendapat di media sosial maka beliau adalah buzzer. Makanya saya heran ketika orang-orang Partai Demokrat sibuk menuding buzzer. Itu sama saja mereka menuding SBY dan menuding diri mereka sendiri. Buzzer kok teriak buzzer?” terangnya.

Baca Juga: Catat Sejarah! Greysia Polii-Apriyani Rahayu jadi Ganda Putri Pertama Indonesia yang Raih Emas Olimpiade

“Buzzer dari Partai Demokrat atau pendukung Partai Demokrat punya opini sendiri, buzzer yg lain punya opini lain jg sehingga beradu opini, bahkan akhirnya ada yg sampai saling menghujat dlm adu opini. Jadi aneh saja jika buzzer demokrat misalnya menuding org lain adalah buzzer,” imbuhnya.

Teddy juga mengaku sering diserang secara berjamaah ketika mengomentari pernyataan dari tokoh PD, namun dia tidak pernah menuduh mereka sebagai buzzer karena tidak ada bukti.

“Saya sering ketika habis mengomentari statement para tokoh Partai Demokrat, di jam tertentu tiba-tiba secara berjamaah menyerang saya di media sosial dan selesainya pun secara berjamaah. Saya tdk pernah menuduh itu buzzer Demokrat atau bayaran Demokrat, karena tidak ada bukti,” ujarnya lagi.

Di akhir cuitannya, Teddy sempat menggunkana peribahasa dan mengutip ucapan SBY.

“Saya jadi ingat ada peribahasa maling teriak maling. (Jangan di framing bahwa saya mengatakan Demokrat maling ya..), sama seperti saat ini buzzer teriak buzzer. Atau pinjam pernyataan SBY, Sesama bus kota jangan saling mendahului.. Toh sesama bus ini. Hehehe.. Terima kasih,” pungkasnya. ***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x