Network
GALAMEDIA - Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera 'sentil' Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang menggelar lomba dalam rangka menyambut hari Santri Nasional.
Mardani Ali Sera pun mengatakan bahwa tema yang diusung dalam lomba tersebut aneh dan terkesan tendensius.
Sementara, BPIP mengumumkan akan menggelar lomba menulis artikel dalam rangka menyambut hari Santri Nasional.
Loma menulis artikel itu berhadiah sejumlah uang dengan total Rp 50 juta dan artikel-artikel yang terpilih akan dibukukan.
Namun demikian, ada hal yang menjadi kontroversial dan menjadi topik panas diantara masyarakat yaitu tema yang diusung.
Baca Juga: Kota Bandung Uji Cobakan Sistem Ganjil Genap, Berikut Daftar Jalan dan Jadwalnya
Tema lomba penulisan artikel itu adalah 'Hormat Bendera Menurut Hukum Islam' dan 'Menyanyikan Lagu Kebangsaan Menurut Hukum Islam'.
Tema yang diusung itu dinilai menyangkutpautkan Nasionalisme dengan agama dan tak sedikit orang yang menilai bahwa bersifat diskriminatif.
Akhirnya, BPIP pun dikritik oleh berbagai pihak salah satunya Mardani Ali Sera, Ketua DPP PKS.
Menurut Mardani Ali Sera, tema yang diusung aneh dan tendensius. Ia pun mengatakan bahwa BPIP seharusnya menyatukan bukan malah membuat kontroversi.
"Aneh temanya & terkesan tendensius. Jd buka luka lama saat dikatakan musuh Pancasila itu agama," kata Mardani Ali Sera.
"BPIP mestinya menyatukan bukan buat kontroversi," imbuhnya dikutip Galamedia dari akun Twitter miliknya @MardaniAliSera pada Jumat 13 Agustus 2021.
Ketua DPP PKS ini pu mengatakan bahwa ada ide tema lain yang lebih visioner dalam memperingari Hari Santri Nasional.
Mardani Ali Sera pun mengatakan bahwa tema seperti Pandangan Santri masih jauh lebih baik dibanding tema yang diusung BPIP sekarang.
"Ada ide tema lain yg lebih visioner dlm rangka memperingati Hari Santri Nasional seperti 'Pandangan Santri dalam bahaya Perubahan Iklim' Atau 'Santri untuk Indonesia bebas korupsi'," kata Mardani.
Mardani Ali Sera kemudian mengatakan bahwa BPIP perlu melakukan evaluasi total karena paradigmanya harus dibenahi.
"Tapi mengubah tema hanya permukaan, paradigma BPIP mestinya menyatukan dan menguatkan peran agama dalam bingkai harmoni. BPIP perlu evaluasi total." tutup Mardani Ali Sera.***
