Pedagang Baju Militer 'Menyerah' Terkena Dampak Pembangunan Underpass Sriwijaya-Dustira

- 26 Agustus 2021, 16:00 WIB
Kios pedagang yang ada di Jalan Dustira mulai dikosongkan dan dibongkar, karena terkena dampak pembangunan Underpass Sriwijaya-Dustira yang saat ini sedang dalam proses pengerjaan./Laksmi Sri Sundari/Galamedia
Kios pedagang yang ada di Jalan Dustira mulai dikosongkan dan dibongkar, karena terkena dampak pembangunan Underpass Sriwijaya-Dustira yang saat ini sedang dalam proses pengerjaan./Laksmi Sri Sundari/Galamedia /

GALAMEDIA - Belasan kios pedagang yang ada di Jalan Dustira, Kota Cimahi akhirnya dikosongkan dan dibongkar, setelah ditempati pedagang selama puluhan tahun.

Pembongkaran kios dilakukan, karena terkena dampak pembangunan Underpass Sriwijaya-Dustira yang saat ini sedang dalam proses pengerjaan.

Ada sekitar 13 kios yang sebelumnya dipakai pedagang baju militer, makanan, dan lain-lainnya yang harus dikosongkan.

Berdasarkan pantauan Galamedianews di lokasi, Kamis, 26 Agustus 2021, terlihat sejumlah warga sedang membongkar kios tersebut.

Sisa material bangunan kios seperti kayu, genteng dan besi dikumpulkan, lalu diangkut mengunakan mobil bak terbuka.

Baca Juga: Bukan Vaksin Booster, Juru Wabah Ini Serukan Hal Ini untuk Menekan Angka Kematian dan Varian Baru Covid-19

Di depan beberapa kios terdapat sejumlah pohon yang berdiri kokoh ,yang usianya diperkirakan puluhan tahun.

Sebagai dampak pembangunan underpass, pohon-pohon tersebut rencananya akan ditebang juga, seperti pohon yang ada di Jalan Sriwijaya.

"Kalau dilihat dilapangan, (kios) sudah dibongkar. Setelah kiosnya di bongkar, selanjutnya di bor seperti yang di Jalan Sriwijaya. Pohon yang yang ada disana juga akan ditebang, karena terkena dampak pembangunan," ungkap Kepala Seksi (Kasi) Peningkatan Jalan dan Jembatan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Cimahi, Made Wardana saat dihubungi, Kamis, 26 Agustus 2021.

Saat ini proyek senilai Rp 84 miliar ini sedang dalam proses pengeboran secant pile. Berdasarkan penelusuran, secant pile adalah struktur penahan tanah yang terdiri dari rangkaian dari primary pile (berupa lubang bor yang diisi beton ready mix tanpa tulangan), dan secondary pile (berupa bored pile).

Baca Juga: Kepada Deddy Corbuzier, Dinar Candy Buka-bukaan Soal Aksinya Pakai Bikini di Jalan

"Pengeboran secant pile. Berapa lama prosesnya?, maaf kurang apal harus nanya ke kontraktor," kata Made.

Dihubungi terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan pada Dinas Perdagangan UMKM Koperasi dan Perindustrian (Disdagkoperin) Kota Cimahi, Sri Wahyuni mengatakan, para pedagang yang kiosnya terkena dampak pembangunan Underpass Sriwijaya-Dustira sudah pindah berjualan ke toko-toko dekat Cimahi Mall (Cimall).

Menurut Yuni, sapaan akrab Sri Wahyuni, pihaknya sudah menawarkan para pedagang tersebut untuk berjualan di Cimahi Mall.

"Kami sudah memfasilitasi untuk pindah ke Cimall. Tapi mereka maunya di toko-toko samping Cimall. Jumlahnya ada 13 pedagang," terangnya.

Berdasarkan rencana pembangunan, dimensi underpass Sriwijaya memiliki panjang 600 meter, lebar badan jalan serta trotoar mencapai 9 meter, dan tingginya mencapai 5,2 meter.
Kontraktor PT Nindya Karya (Persero) menjadi pemenang tender untuk menggarap pembuatan Underpass Sriwijaya-Dustira.

Baca Juga: NU Apresiasi Polri Atas Penangkapan Muhammad Kece: Kita Hormati Proses Hukum yang Berjalan 

Underpass tersebut nantinya akan menghubungkan Jalan Dustira dengan Jalan Sriwijaya Raya yang kerap mengalami kemacetan, lantaran over capacity.

Ditambah adanya perlintasan kereta api sebidang yang membuat penumpukan kendaraan kian parah. Sehingga diharapkan dengan adanya underpass, bisa mengatasi kemacetan di ruas jalan tersebut.

Sebelumnya rencana pembangunan underpass Sriwijaya-Dustira sempat terhambat beberapa kali karena ketersediaan anggaran.
Belum lagi pada tahun 2020 lalu, anggaran di Pemerintah Provinsi Jawa Barat terkena refocusing untuk penanganan Covid-19.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah