Dua Santri Al Mashduqi Wakili Garut di Ajang Kompetisi Sains Madrasah

- 31 Agustus 2021, 20:42 WIB
Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Garut, Indra Karmawan, menyerahkan penghargaan kepada dua santri Al Mashduqi Boarding School, Selasa 31 Agustus 2021.
Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Garut, Indra Karmawan, menyerahkan penghargaan kepada dua santri Al Mashduqi Boarding School, Selasa 31 Agustus 2021. /Agus Somantri/Galamedia/


GALAMEDIA - Dua santri Al Mashduqi Boarding School, akan mewakili Kabupaten Garut di tingkat Jawa Barat dalam ajang Kompetisi Sains Madrasah yang digelar Kementerian Agama Republik Indonesia. Jika berhasil lolos di Jawa Barat, mereka akan mewakili Jawa Barat pada ajang yang sama di tingkat nasional.

Kepala Seksi (Kasi) Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Garut, Indra Karmawan, mengatakan sejak tahun 2019, Kementerian Agama menggelar kompetisi sains madrasah secara terintegrasi untuk mata pelajaran Biologi, Kimia, Fisika dan Matematika.

"Semuanya terintegrasi dengan pelajaran agama, jadi bukan hanya ilmu umumnya yang dicapai, tapi terintegrasi dengan pelajaran agama, sehingga nanti ada keseimbangan antara pemahaman agama dan ilmu pengetahuan umum," ujarnnya Ponpes Al Mashduqi Boarding School, Kampung Pasawahan, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Selasa 31 Agustus 2021.

Baca Juga: Jeritan Anak Kecil Warnai Aksi Bagi-bagi Sembako Jokowi, Aktivis: Kapan Sih Pembuat Kerumunan Ini Ditangkap?

Indra menyebutkan, di Kabupaten Garut sendiri event ini diikuti oleh lebih dari 400 madrasah mulai dari tingkat Ibtidaiyah (SD) hingga Aliyah (SMA) dengan jumlah peserta mencapai 765 orang. Menurutnya, dua santri Al Mashduqi yang jadi juara pertama mata pelajaran Biologi terintegrasi dan matematika terintegrasi, akan mewakili Garut di tingkat Jawa Barat dalam ajang serupa.

Gaida Nurul Azkia, santri Al Mashduqi Boarding School peraih juara pertama bidang studi Biologi terintegrasi mengungkapkan, salah satu tantangan terbesar mengikuti ajang ini adalah perlunya pemahaman bahasa inggris dan Arab.

"Karena soal-soalnya ada yang menggunakan dua bahasa tersebut," ucapnya.

Gaida, Siswa kelas 5 (setara Kelas 11 SMA, red) Madrasah Aliyah yang berasal dari Tasikmalaya ini mengaku, perlu persiapan yang cukup untuk menghadapi ajang kompetisi ini, Untungnya, pihak sekolah memberikan dukungan yang cukup dengan memberikan guru pendamping.

"Sekolah di pesantren tidak jadi halangan untuk berprestasi, khususnya di ilmu sains, kami bangga bisa sekolah disini, bukan hanya bekal ilmu agama yang kami dapat, tapi juga ilmu-ilmu umum dan pengembangan bakat," katanya.

Optimisme bisa berprestasi di tingkat Jawa Barat juga disampaikan oleh Rizqi Salsabilla Fatha, siswi kelas 5 madrasah aliyah Al Mashduqi Boarding School yang menjadi juara pertama dalam bidang studi matematika terintegrasi. Rizqi pun mengaku yakin, dengan bantuan guru pendamping dan dukungan pihak sekolah, dirinya bisa terus meraih prestasi.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x