Taufik Hidayat Pernah Hampir Jadi Warga Negara Singapura Karena Hal ini

- 7 September 2021, 21:09 WIB
Potret Taufik Hidayat dalam kanal Youtube NGOBROL ASIX
Potret Taufik Hidayat dalam kanal Youtube NGOBROL ASIX /Tangkapan layar Youtube/NGOBROL ASIX/

GALAMEDIA - Legenda bulutangkis Indonesia, Taufik Hidayat menceritakan kisahnya saat hampir menjadi warga negara Singapura.

Hal itu diungkapkan Taufik Hidayat saat menjadi bintang tamu di acara Vincent and Desta yang tayang di channel Youtube Vindes, Senin 6 September 2021.

Kepada Vincent dan Desta, Taufik Hidayat menceritakan kejadian itu terjadi dua tahun sebelum olimpiade Athena 2004.

"Masih main itu kan sebelum olimpiade, di tahun 2002 deh," ujarnya, dikutip Galamedia, Selasa 7 September 2021.

Baca Juga: Bupati Garut Resmikan Desa Wisata Puncak Intan Dewata di Puncak Gunung Putri

Taufik Hidayat kemudian menjelaskan kenapa saat itu ia memilih untuk meninggalkan tanah air dan hijrah ke Singapura.

Alasan utama kenapa ia memilih untuk hijrah ke Singapura, lantaran saat itu pelatihnya yakni Mulyo Handoyo dikeluarkan oleh PBSI.

Menurutnya, Mulyo Handoyo saat itu dikeluarkan PBSI hanya karena masalah sepele yaitu ketahuan merokok.

"Pelatih gua kan dikeluarkan dulu oleh PBSI, masalahnya sih sepele cuma masalah rokok," katanya.

Saat itu, menurut Taufik Hidayat, pelatihnya itu tidak salah karena merokok di luar lapangan. Namun para pengurus PBSI mencari-cari kesalahan untuk memecatnya.

Taufik Hidayat bahkan menilai bahwa kejadian itu tidak masuk akal, kalau pelatihnya merokok pun, tidak akan mengganggu ke pekerjaannya.

Pemecatan Mulyo Handoyo itu pun sangat berpengaruh terhadap penampilan Taufik Hidayat, yang sampai hampir setahun luntang-lantung berganti pelatih.

Selama setahun itu, Taufik Hidayat mengaku tidak ada pelatih yang cocok untuk dirinya dan menganggap semuanya tidak jelas.

Baca Juga: Taufik Hidayat Akui Pernah Hajar Penonton Saat Pertandingan Berlangsung: Abis itu Gua Diperiksa Polda

"Pelatih gua kan padahal ngerokok di luar lapangan, tapi pengurus nyari masalah kan cari-cari kesalahan, akhirnya kok ini gak masuk akal ya, pelatih ngerokok ya biarin aja toh gak mengganggu pekerjaannya juga," ungkapnya.

"Sempet tuh luntang-lantung setahun, gonta-ganti pelatih gak jelas," sambungnya.

Hingga akhirnya, Taufik Hidayat mengatakan langsung kepada pengurus PBSI bahwa ia hanya akan memikirkan diri sendiri dan pindah ke Singapura.

Menurut pengakuannya, saat itu ia sudah berada di Singapura selama empat bulan dan tinggal menunggu paspor saja.

"Akhirnya gua bilang, ah gua mikirin sendiri aja lah pindah ke Singapura dan sudah sempat 4 bulan di sana tinggal nunggu paspor aja," terangnya.

Namun beruntung saat itu, ada pergantian pengurus di PBSI yang beralih ke tangah seorang Chairul Tanjung.

Chairul Tanjung lah yang pada akhirnya, dikatakan Taufik Hidayat meminta dirinya untuk kembali ke Indonesia.

Ia juga mengatakan bahwa saat itu Chairul Tanjung, tak hanya meminta dirinya saja, tetapi meminta sponsor dan pihak Singapura untuk mengembalikan dirinya ke Indonesia.

Baca Juga: Belum Ada Aturan yang Melindungi Siswa Ketika PTM, Legislator: Tanggung Jawab Disdik

"Ada pergantian pengurus lah dan dulu pengurusnya pak CT, akhirnya dia lah yang minta gua balik ke sini. Terus minta sponsor gua dan pemerintah Singapura untuk balikin gua ke Indonesia," tuturnya.

Akan tetapi, saat diminta Chairul Tanjung untuk kembali ke Indonesia, Taufik Hidayat mengaku meminta satu syarat yaitu hanya ingin dilatih oleh Mulyo Handoyo.

Syarat itu pun dikabulkan Chairul Tanjung dan Mulyo Handoyo kembali melatih Taufik Hidayat di sektor tunggal putra pelatnas.

"Tapi gua bilang, boleh balik tapi pelatih gua juga balik," pungkasnya.

Hebatnya, usai kembali membela Indonesia, Taufik Hidayat dibawah tangan dingin Mulyo Handoyo berhasil mempersembahkan gelar bergengsi bagi tanah air.

Salah satu gelar bergengsi yang diraih Taufik Hidayat itu adalah medali emas olimpiade Athena pada tahun 2004.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x