Bom Mobil Meledak di Depan Kedubes Australia di Jakarta Tewaskan 9 Orang pada 9 September 2004

- 9 September 2021, 07:08 WIB
Ilustrasi ledakan bom. Pada 9 September 2004, sebuah bom mobil meledak di Kedubes Australia di Kuningan Jakarta dan menewaskan 9 orang.
Ilustrasi ledakan bom. Pada 9 September 2004, sebuah bom mobil meledak di Kedubes Australia di Kuningan Jakarta dan menewaskan 9 orang. /PIXABAY / kingmaphotos/

GALAMEDIA - Di berbagai belahan dunia, banyak peristiwa penting terjadi pada tanggal 9 September, dari tahun ke tahun.

Tak sedikit dari peristiwa itu menjadi catatan sejarah penting bagi perjalanan hidup manusia.

Di antaranya lahirnya Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY hingga aksi bom mobil di depan Kedubes Australia di Jakarta.

Berikut sejumlah peristiwa penting di tanggal 9 September, yang dirangkum Galamedia dari wikipedia.org:

Baca Juga: 14 Kode Redeem FF 9 September 2021, Cara Klaim dan Jenis Hadiah, Ada Incubator Voucher dan Flaming Red Weapon

Baca Juga: Kode Redeem FF 9 September 2021, Garena Siapkan XM8 Destiny Guardian, Skin hingga Diamond

1543
Mary Stuart dimahkotai sebagai Ratu Skotlandia pada usia sembilan bulan.

Ia menjadi Ratu Skotlandia dari 14 Desember 1542 sampai 24 Juli 1567. Dia juga Permaisuri Prancis dari 10 Juli 1559 sampai 5 Desember 1560.

Setelah 19 tahun dipenjara, Mary Stuart, Ratu Skotlandia dipenggal pada 8 Februari 1587 di Kastil Fotheringhay, Inggris karena dianggap terbukti terlibat rencana pembunuhan Ratu Elizabeth I.

Karena hidupnya yang tragis, dia menjadi salah satu bangsawan Skotlandia yang paling terkenal.

1948
Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama digelar di Surakarta, Jawa Tengah, pada 9 September 1948. Acara ‎digelar selama 3 hari, diikuti oleh 600 atlet untuk bertanding dalam 9 cabang olahraga.

Baca Juga: PTM Terbatas Dimulai, Wali Kota Bandung Minta Orang Tua Siswa Ingatkan Anaknya Soal Prokes

Dalam PON perdana, Karesidenan Surakarta mendapatkan medali paling banyak yakni 36 medali. Setelah sukses menggelar PON perdana di Solo, gelaran olahraga tersebut diperingati setiap tahunnya di beberapa kota.

1948
Politikus berhaluan Komunis, Kim II-sung menyatakan secara resmi mendirikan Republik Rakyat Demokratik Korea pada 9 September 1948. Saat itu, Kim II-sung resmi memimpin Korea Utara ‎hingga ia meninggal dunia.

Sebelum menjadi RRDK, negara tersebut merupakan Kekaisaran Korea. Korea Utara mendeklarasikan kemerdekaannya pada 1 Maret 1919 dan merdeka dari Jepang 15 Agustus 1945.

1949
Pada 9 September 1949, Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) lahir di Tremas, Arjosari, Pacitan, Jawa Timur. SBY lahir dari pasangan Soekotjo dan Siti Habibah.

Baca Juga: Persita vs Persib, Pelatih Pastikan Maung Bandung Kekuatan Penuh, Castillion dan Supardi Bakal Main

Baca Juga: Bioskop Trans TV Malam Ini, Rings: Teror Hantu Samara yang Ingin Balas Dendam

SBY merupakan presiden pertama Indonesia yang dipilih melalui jalur Pemilihan Umum (Pemilu) bersama pasangannya, Muhammad Jusuf Kalla.

Suami dari Kristiani Herrawati tersebut memiliki sejumlah prestasi di bidang kemiliteran sebelum menjabat kepala negara.

1976
Pendiri negara Republik Rakyat Tiongkok sekaligus seorang filsuf, Mao Zedong mengembuskan napas terakhirnya pada 9 September 1976. Ia meninggal di usia 82 tahun.

Ketua Partai Komunis China itu banyak melahirkan pemikiran baru yang diadopsi dari teori Marxis-Leninisme. Mao Zedong merupakan tokoh penting dalam sejarah modern Tiongkok.

Paham-paham Mao banyak diadopsi oleh masyarakat Tiongkok hingga saat ini.

Baca Juga: Pose Shandy Aulia di Dapur Bikin Heboh, Netizen: Mungkin Begini Harapan Para Suami

2001
Partai Demokrat yang dipimpin oleh Susilo Bambang Yuhoyono (SBY)‎ resmi berdiri pada 9 September 2001 yang kemudian disahkan pada 27 Agustus 2003. Partai Demokrat berhasil membawa SBY sebagai Presiden Republik Indonesia keenam.

2004
Sebuah mobil yang berisikan bom meledak di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, tepatnya di depan kantor Kedubes Australia pada 9 September 2004. Bom yang terjadi di depan Kedubes Australia ini disebut juga Bom Kuningan.

Aksi terorisme ini merupakan yang terbesar ketiga di Indonesia setelah ‎Bom Bali 2002 dan Bom JW Marriott 2003. Berdasarkan data, Bom Kuningan tersebut menewaskan sedikitnya 9 orang.

Korban tewas akibat bom tersebut di antaranya Satpam Kedubes, pemohon visa, serta Staf Kedubes. Aksi bom bunuh diri diduga kuat dilakukan oleh Heri Kurniawan alias Heri Golun dengan menggunakan van mini jenis Daihatsu.

Baca Juga: Begini Ikhtiar Kota Bandung Mencegah Klaster Sekolah, Yana: Kami Lakukan Secara Hati-hati

Disinyalir, aksi bom bunuh diri tersebut berasal dari kelompok teroris Jemaah Islamiyah. Motif pengeboman masih belum jelas, tetapi ada kemungkinan berhubungan dengan Pemilihan Presiden yang akan datang.

Pada 5 November 2004, polisi menangkap empat orang yang dianggap sebagai pelaku dalam peristiwa ini, yaitu Rois, Ahmad Hasan, Apuy, dan Sogir alias Abdul Fatah di Kampung Kaum, Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Pada 13 September 2005, Rois dijatuhi vonis hukuman mati oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Sehari kemudian, tersangka lainnya, Hasan, juga dijatuhi vonis hukuman mati.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x