Vaksin Nusantara Alami Perkembangan Terbaru, Simak 7 Faktanya

- 10 September 2021, 11:11 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19./pixabay/torstensimon/
Ilustrasi vaksin Covid-19./pixabay/torstensimon/ /

GALAMEDIA - Belum lama ini dr. Tirta menyebut vaksin Nusantara sudah uji klinis di sebuah rumah sakit. Seperti diketahui, vaksin Nusantara sudah menuntaskan uji klinis fase II.

Sementara itu, juru bicara vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan fakta terbarunya.

Berikut rangkumannya yang Galamedia rangkum dari berbagai sumber:

Baca Juga: 10 Kesepakatan Unpad dan Pemprov Tangani Masalah di Jabar, Mayoritas Soal Penanganan Pandemi Covid-19

1. Vaksin Nusantara tidak dapat diakses secara bebas

Siti Nadia Tarmizi mengatakan  vaksin Nusantara masih belum bisa diakses secara bebas oleh masyarakat. Vaksin ini bersifat autologus sehingga tidak dapat dikomersialkan.

Namun, nantinya vaksin Nusantara ini bisa diakses oleh siapa pun dalam bentuk pelayanan berbasis penelitian secara terbatas.

2. Vaksin Nusantara bersifat individual

Materi yang digunakan untuk vaksin berasal dari diri sendiri dan untuk diri kita sendiri, sehingga tidak bisa digunakan untuk orang lain. Oleh karena itu, produknya hanya bisa dipergunakan untuk diri pasien sendiri.

Baca Juga: Fans Siap-siap! Drama Series Little Mom Tayang Perdana Hari Ini, Berikut Bocorannya

3. Vaksin Nusantara dibentuk dari sel dendritik

Sel dendritik merupakan sel kekebalan yang bersifat adaptif yang bisa menyesuaikan dengan banyak jenis virus yang memasuki tubuh.

4. Vaksin Nusantara bisa diakses masyarakat namun terbatas

Meskipun tidak dikomersialkan, masyarakat masih dapat mengakses vaksin Nusantara meskipun tidak semua dapat mengaksesnya.

Akses diberikan dalam bentuk pelayanan berbasis penelitian secara terbatas.

Baca Juga: Jengkol Balado untuk Menu Makan Siangmu, Begini Cara Membuatnya

5. Penelitian mengenai vaksin menggunakan autologus

Penelitian vaksin Nusatara menggunakan autologus, dilakukan berdasarkan nota kesepakatan antara Kementerian Kesehatan dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan TNI AD.

6. Penelitian terbatas

Bagi masyarakat yang ingin mendapat vaksin Nusantara nantinya akan dijelaskan tentang manfaat dan efek sampingnya terlebih dahulu. Jika setuju, maka orang tersebut akan mendapat vaksinasi vaksin Nusantara.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Wilayah Jawa Barat, Jumat 10 September 2021, BMKG: Hati-hati Hujan Ringan di Bogor dan Depok

7. Turki tidak pernah memesan vaksin Nusantara

Vaksin Nusantara bersifat individual dan tidak bisa dikomersialkan. Karena itu tidak benar bahwa Turki telah memesan Vaksin Nusantara sebanyak lima juta dosis.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x