Ini Kata Pengamat Soal Ekonomi Kota Bandung

- 24 September 2021, 19:25 WIB
Acuviarta Kartabi
Acuviarta Kartabi /Instagram/@acuviarta/

GALAMEDIA - Kendati di awal pandemi Covid-19, pertumbuhan ekonomi di Kota Bandung mengalami penurunan yang signifikan, namun berangsur pulih dengan menurunnya level PPKM di kota berjuluk "Parisj Van Java" tersebut. 

Pengamat Ekonomi Universitas Pasudan (Unpas) Bandung, Acuviarta Kartabi mengatakan bahwa pemulihan kesehatan juga berdampak pada pemulihan ekonomi.
 
Dengan demikian, upaya yang dilakukan pemerintah terkait kesehatan memiliki dampak yang positif kepada sektor perekonomian. 
 
"Jadi tidak ada pemulihan ekonomi tanpa adanya pemulihan kesehatan. Maka vaksinasi harus terus dimasifkan dan protokol kesehatan juga diterapkan dengan optimal," ungkapnya saat dihubungi via telepon seluler, Kota Bandung, Jumat, 24 September 2021.   
 
Menurutnya akibat pandemi Covid-19, pertumbuhna ekonomi di Kota Bandung merupakan yang terendah keempat di Jawa Barat.
 
 
Namun dengan semakin menurunnya level PPKM dan kasus Covid-19, maka perekonomian berangsur membaik. 
 
"Karena turunnya level PPKM itu, mengurangi persoalan terkait pembukaan sektor perdagangan hingga jasa akomodasi hotel. Apalagi dengan Kota Bandung kan kota jasa, dimana 20 persen ekonominya adalah perdagangan," tuturnya. 
 
Oleh karena itu, pemerintah diharapkan untuk terus memasifkan vaksinasi dan secara ketat menerapkan protokol kesehatan di tempat-tempat perdagangan.
 
Namun juga harus mendapat dukungan dari masyarakat dalam pelaksanaannya. 
 
Selain itu, pemerintah dapat memberika stimulus ekonomi kepada UMKM atau pelaku usaha yang terdampak signifikan akibat pandemi Covid-19. Pasalnya krisis ekonomi yang terjadi lebih dari setahun. 
 
 
"Stimulus ekonomi perlu diberikan dalam jangka menengah. Kita sudah setahun mengalami krisis jadi banyak pelaku usaha yang kehilangan akses, dan untuk memulai usahanya perlu ada stimulus," terangnya. 
 
Kendati demikian, Ia optimis bahwa pertumbuhan ekonomi di Kota Bandung terus membaik, selama masyarakat dan berbagai elemen lainnya mendukung pemulihan kesehatan. 
 
"Saya optimis dengan pertumbuhan ekonomi Kota Bandung, dengan adanya dukungan masyarakat akan kesehatan, jumlah kasus semakin kecil. Paling tidak tahun ini, pertumbuhanya di 4 persen sudah bagus," ucapnya. 
 
Dikatakannya bahwa inti dari penanganan Covid-19, yakni pengurangan mobilitas yang mempengaruhi transaksi pasar.
 
Sehingga jika kesehatan tidak pulih, bahkan hingga timbul klaster baru, dikhawatirkan akan berdampak pada sektor ekonomi. 
 
"Kalau tidak ada mobilitas maka tidak ada transaksi pasar. Melalui digital ada tapi baru 30-40 persen dan sisanya tetap harus offline," tambahnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x