Sengketa Laut China Selatan Bisa Ganggu Ketahanan Pangan di Tanah Air

- 28 September 2021, 18:49 WIB
Wilayah Laut China Selatan.
Wilayah Laut China Selatan. /

 

GALAMEDIA - Akademisi sekaligus Guru Besar Universitas Jember (Unej) Prof Achmad Subagio berpendapat jika terjadi masalah atau sengketa yang serius di Laut China Selatan maka bisa mengganggu ketahanan pangan di Tanah Air.

"Sebab, hingga kini kita masih mengimpor biomassa berupa karbohidrat sebesar 15 juta ton per tahun yang nyaris setara dengan setengah kebutuhan beras nasional," kata dia kepada wartawan di Jakarta, Selasa, 28 September 2021.

Ia menyebutkan sebanyak 15 juta ton impor karbohidrat bukan perkara mudah didapatkan Indonesia jika terjadi masalah serius di Laut China Selatan.

Oleh karena itu, ia berpendapat pemerintah harus memasifkan usaha "end to end" dari hulu hingga ke hilir sejak saat ini. Langkah tersebut diyakini dapat menjadi solusi bila terjadi permasalahan.

Subagio mencontohkan saat perang gerilya pascakemerdekaan yang dikomandoi oleh Jenderal Sudirman, Indonesia bisa menang dari Agresi Militer Belanda II berkat adanya suplai pangan.

Baca Juga: Siap diproduksi, Film Sepeda Presiden Karya Garin Nugroho di Bintangi Ariel Tatum

"Kalau kita lihat dalam sejarah bagaimana Pak Sudirman begerilya, salah satu kesuksesannya ya, singkong," kata dia.

Beliau (Jenderal Sudirman) mempunyai sistem cadangan pangan strategis berupa singkong yang kemudian didistribusikan oleh rakyat kepada tentara saat pergerakan, jelasnya.

Sementara itu, Pengamat Pertahanan dan Hubungan Internasional dari Universitas Pertamina Ian Montratama mengatakan kawasan Laut China Selatan terus memanas hingga kini.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x