Sengketa Laut China Selatan Bisa Ganggu Ketahanan Pangan di Tanah Air

- 28 September 2021, 18:49 WIB
Wilayah Laut China Selatan.
Wilayah Laut China Selatan. /

Hal itu ditambah pula adanya kemitraan antara Australia, Inggris, dan Amerika Serikat untuk membangun kapal selam nuklir untuk Negeri Kanguru senilai Rp1.425 triliun.

Posisi Indonesia, ujarnya, sampai sekarang belum diketahui apakah akan netral atau masuk ke salah satu kubu.

Di satu sisi, sayangnya pertahanan nasional belum terbangun merata lantaran cenderung terpusat di Sumatera dan Jawa sehingga pulau-pulau terluar berpotensi menjadi proksi.

Ian berpandangan dan mengingatkan Indonesia bisa saja menghadapi ancaman dari musuh yang masuk ke dalam wilayah dengan perang gerilya lantaran menganut sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta.

Pemerintah harus mampu menyebar kekuatan ke wilayah-wilayah yang sulit dideteksi oleh musuh dan harus didukung kantong-kantong logistik baik berupa senjata, amunisi hingga pangan.

"Di sini saya lihat benang merah kenapa sektor pertahanan dilibatkan dalam 'food estate' untuk membangun kantong-kantong logistik," kata dia.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menugaskan Kementerian Pertahanan (Kemhan) untuk menggarap proyek lumbung pangan (food estate) di Kalimantan sebagai upaya menjaga ketahanan pangan di luar Jawa.

Baca Juga: Kaget Profesor Unair Juluki Jokowi hingga Mahfud MD Pion Politik, Ali Syarief: Are You Okay Professor?

Kemhan memilih komoditas singkong sebagai cadangan logistik strategis yang dikembangkan.

Pada 2020 hingga 2021 Kemhan menargetkan pengembangan cadangan logistik strategis dilakukan di lahan seluas 30.000 hektare (ha) di Kalimantan Tengah.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x