Jika dilihat dari persepsi kepuasan warga di bidang pendidikan, ada 20,5 persen yang mempersepsikan sangat puas, 73,9 persen puas, dan sisanya sedang hingga tidak tahu atau tidak menjawab.
Program ekonomi kerakyatan menempatkan 66,1 persen warga yang mengaku tahu program tersebut, serta sebanyak 56,3 persen pernah merasakannya.
“Dari angka yang pernah merasakan, 17,1 persen sangat puas, dan 71,8 persen lainnya puas,” ujarnya lagi.
Persepsi publik tentang pembangunan infrastruktur sebanyak 78,5 persen pernah merasakannya, dan dari angka tersebut sebesar 9,0 persen sangat puas, dan 73,5 persen lainnya puas.
“Selain empat program unggulan di periode kepemimpinan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie dan Wakil Gubernur Idris Rahim, survei ini juga memotret tingkat kepuasan masyarakat terhadap empat program unggulan lain di periode kedua. Hasilnya juga cukup menggembirakan,” kata dia pula.
Dalam sebuah video, Risma dengan pakaian batik mengamuk sembari menunjuk-nunjuk koordinator penyaluran bansos di Gorontalo.
Kemarahannya itu dipicu adanya perbedaan laporan antara Program Keluarga Harapan (PKH) setempat dengan data yang disampaikan pejabat Kemensos.
Data itu terkait dicoretnya Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) karena saldo rekeningnya 0 rupiah.
Pejabat Kemensos yang hadir dalam rapat saat itu memaparkan bahwa pihak Kemensos tidak pernah mencoret data KPM PKH.