Selama Pandemi Buruh Logam, Elektronik dan Mesin di Jabar tak Begitu Terdampak

- 5 Oktober 2021, 15:40 WIB
sektor Logam Elektronik dan Mesin (LEM) di Jawa Barat, dipastikan tak ada yang terkena PHK akibat pandemi.
sektor Logam Elektronik dan Mesin (LEM) di Jawa Barat, dipastikan tak ada yang terkena PHK akibat pandemi. /Dok. Kemenperin



GALAMEDIA - Pandemi Covid-19 berkepanjangan yang terjadi di Indonesia selama satu tahun lebih, memberikan dampak cukup besar terhadap berbagai sektor. Tidak sedikit pekerja yang terpaksa di rumahkan hingga menerima pemutusan hubungan kerja (PHK).

Namun para pekerja di sektor Logam Elektronik dan Mesin (LEM) di Jawa Barat, dipastikan tak ada yang terkena PHK akibat pandemi. Perusahaan tempat para buruh bekerja, rata-rata mampu menangani pandemi hingga melaksanakan vaksinasi secara mandiri.

Ketua DPD FSP LEM SPSI Jawa Barat, Muhamad Sidarta mengatakan, kebanyakan dari anggotanya bekerja pada perusahaan logam, elektronik dan mesin yang cukup bonafid. Sehingga, meskipun dalam keadaan pandemi perusahaan tidak melakukan PHK atau merumahkan pekerjanya.

"Selama pandemi, perusahaan menerapkan semua prosedur kesehatan dengan ketat. Termasuk melakukan vaksinasi untuk para pekerjanya mandiri. Memang ada korban (pandemi), tapi tidak banyak," kata Sidarta saat ditemui usai Musda V DPD FSP LEM SPSI Jawa Barat di Hotel Sahid Sunshine, Soreang, Kabupaten Bandung, Selasa 5 Oktober 2021.

Baca Juga: Selain Robert Alberts, Berikut Para Pelatih di Liga 1 yang Diminta Mundur Suporter

Sidarta menuturkan, adapun yang terkena PHK bukan karena pandemi, tapi karena kontrak habis atau ada masalah lainnya.

Dirinya memastikan di Jabar tidak ada buruh LEM yang terkena PHK atau jumlahnya berkurang karena pandemi. Namun, meski anggotanya tak ada yang terkena dampak langsung, sebagai lembaga ia juga tetap menyuarakan aspirasi para buruh lainnya yang terkena dampak pandemi. Karena memang masalah pandemi ini harus menjadi perhatian semua pihak.

"Sebagai anggota badan pekerja ditingkat nasional, saya tetap menyuarakan, solidaritas kepada semua buruh. Baik itu yang berserikat ataupun tidak, kita tetap suarakan kepada Menteri dan Dirjen. Kami meminta perlindungan kepada pemerintah, termasuk soal THR juga jangan dicicil-cicil lagi," ungkapnya.

Begitu juga soal perlindungan buruh dengan vaksinasi, pihaknya terus bersuara agar dilakukan percepatan vaksinasi kepada para pekerja. Hasilnya, hingga saat ini buruh di Jabar telah mencapai 30 persen yang sudah divaksin.

Baca Juga: Wajib Tahu! Ini Makanan Sehat untuk Penderita Asam Lambung GERD

"Percepatannya tinggi, itu ketua KSPSI Jabar pun terus melakukan percepatan bersama Polda Jabar. Dari 15 persen sekarang sudah sekitar 30 persen. Dan sekarang pandemi sudah mulai melandai. Pandemi ini urusan bersama dan menjadi komitmen SPSI," terangnya.

Untuk para buruh yang tergabung dalam FSP LEM SPSI Jabar, kata Sidarta, dipastikan telah 100 persen melakukan vaksinasi mandiri oleh perusahaan tempat mereka bekerja.  

Disisi lain, pada Musda ke V FSP LEM SPSI Jabar tersebut, secara aklamasi memilih kembali Muhamad Sidarta sebagai ketua masa bakti 2021-2026.

Sidarta dan jajaran pengurus, dinilai mampu memajukan organisasi. Salah satunya, ia bisa meningkatkan jumlah anggota 111 persen. Dari sebelumnya 32 ribu, dalam kurun waktu lima tahun menjadi sekitar 69 ribu orang.

Baca Juga: Bank Mega Syariah Pastikan Salah Satu Tersangka Kasus Korupsi di PT Posfin Bukan Karyawannya

Tak hanya itu saja, organisasi ini juga mampu menghidupi diri sendiri tanpa meminta bantuan kepada pihak luar. Sehingga keberadaannya cukup disegani dan dihormati sebagai organisasi yang independen dan concern terhadap berbagai permasalahan buruh.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x