Profesor Singapura Ungkap Pandemi Covid-19 Bisa Berakhir dalam 4 Minggu Tanpa Vaksinasi

- 5 Oktober 2021, 09:31 WIB
ilustrasi covid-19
ilustrasi covid-19 /pixabay

GALAMEDIA - Dua tahun pandemi Covid-19, pertanyaan kapan wabah akan berakhir ditanggapi  Sulfikar Amir, Associate Professor di Nanyang Technological University (NTU) Singapore dengan perspektif sosiologi.   

Menurutnya wabah Covid-19 yang berawal di Wuhan, Cina, pada November 2019 bisa teratasi dalam empat pekan tanpa vaksinasi.

“Saya bukan epidemiolog, jadi tak bisa memberikan jawaban dari aspek epidemiologis. Saya juga bukan pakar kesehatan," katanya yang dilansir Galamedia dari kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored, Selasa, 5 Oktober 2021.

Baca Juga: Yuk Pahami Huruf dan Angka yang Ada di Tuas Transmisi Otomatis

Dikatakan Amir, dari aspek sosiologi, wabah dapat ikut diatasi dengan respons kolektif.

"Bicara pandemi atau wabah penyakit, respons kolektif sangat memastikan bagaimana suatu pandemi dapat dituntaskan," paparnya.

Amir menyebut pandemi Covid-19 di dunia dapat berakhir dalam waktu empat pekan tanpa vaksinasi. Caranya dengan menjalankan kesepakatan bersama untuk mengisolasi diri dalam waktu tertentu.

Baca Juga: Terbuka Lebar, Akses UKM Terhadap Beragam Program Bantuan dan Dukungan Pemerintah

"Jika misalnya manusia, tiap orang di muka bumi ini sepakat buat diam di rumah sepanjang empat pekan tidak ke mana- mana. Empat pekan seluruh orang tidak bergerak ke mana-mana, Covid- 19 lenyap," katanya dalam postingan yang pertama kali diunggah pada 30 September itu.

Namun, Amir mengakui kesepakatan tadi sulit dilakukan karena bagaimanapun banyak  yang harus tetap keluar rumah untuk mencari nafkah.

"Tapi itu prinsip yang paling fundamental dalam penanganan pandemi dan ini bukan penemuan abad ke-20, ini penemuan abad pertengahan."

Baca Juga: 10 Hari Menuju Seri Kedua, Robert Alberts Terus Mengasah Lini Depan Persib

Ia menambahkan, "Sejak zaman Rasulullah, penanganan pandemi itu simpel, lockdown, karantina 40 hari."

Terlepas dari itu, pandemi di Indonesia saat ini sudah mulai mereda dibandingkan ketika terjadi ledakan eksponensial pada Juni-Juli 2021.

Di Pulau Jawa dan Bali pun sudah tidak terdapat daerah berstatus Level 4 sehingga aktivitas masyarakat mulai dilonggarkan pembatasannya.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x