Sebut Profesor Singapura yang Puji Jokowi Digaji Istana, RG: Semacam Lembaga Survei untuk Promosikan Presiden

- 8 Oktober 2021, 15:39 WIB
Pengamat Politik Rocky Gerung.
Pengamat Politik Rocky Gerung. /YouTube Rocky Gerung Official

GALAMEDIA - Belum lama ini pengamat politik, Rocky Gerung (RG) turut buka suara perihal pujian yang diberikan Profesor Kishore Mahbubani pada Presiden Jokowi.

Dalam pujiannya, profesor asal Singapura tersebut menyebut Jokowi jenius lantaran berhasil mengatasi perpecahan.

Menanggapi hal tersebut, Rocky justru mengomentari Kishore yang membandingkan Jokowi dengan Joe Biden.

Baca Juga: Jadi Incaran Banyak Orang, 2 Merek HP Ini Jadi Smartphone Terbaik 2021: Harganya di Bawah 2 Juta Lho!

Menurut Kishore, Joe Biden hingga saat ini belum berhasil mengatasi perpecahan usai Pilpres 2020 AS.

Sementara Jokowi, dinilai Kishore berhasil mengatasi perpecahan Pilpres 2019 karena rivalnya Prabowo Subianto yang menjadi Menteri Pertahanan.

Atas penilaian Khisore tersebut, Rocky menyinggung soal akibat dari bergabungnya Prabowo ke kabinet Jokowi.

Baca Juga: Dosen Singapura Ini Sebut Jokowi Sosok Jenius, Tsamara Amany: Pak Jokowi Tidak Sempurna Tapi..

Rocky menilai Kishore sama saja menganggap Jokowi jenius, lantaran ingin menghalangi orang untuk mengkritiknya, dengan cara mengajak Prabowo masuk ke pemerintahan.

"Dengan akibat tidak ada lagi orang yang mengontrol Jokowi. Jadi ini profesor menganggap bahwa jenius karena menghalangi orang mengkritik dia," ujarnya yang dilansir Galamedia dari saluran YouTube Rocky Gerung pada Jumat, 8 Oktober 2021.

Rocky lantas menyebut bahwa profesor yang memuji Jokowi ini seperti lembaga survei yang digaji istana untuk mempromosikan berita baik tentang sang presiden.

Baca Juga: Maulid Nabi Segera Tiba! Berikut 6 Tradisi Unik Umat Muslim di Seluruh Dunia, Dari Afrika Hingga Amerika

Rocky mengungkapkan adanya orang luar  memberitakan hal baik tentang Presiden RI ke-7 itu menandakan bahwa tak ada berita baik mengenai Jokowi di negara sendiri.

"Saya bacanya ini orang digaji sebetulnya, semacam lembaga survei dari luar yang digaji oleh istana untuk promosikan berita baik," ujarnya.

"Mengapa? Karena tidak ada lagi berita baik dari dalam negeri. Karena itu mesti gaji orang luar negeri untuk memberitahu ada berita baik, yaitu Presiden Jokowi jenius," sambungnya.

Baca Juga: Spoiler Buku Harian Seorang Istri 8 Oktober 2021: Dewi Cemburu Lihat Nana dan Lady Bersahabat

Publik sempat dihebohkan dengan munculnya pujian terhadap Presiden Jokowi dari seorang profesor asal Singapura Kishore Mahbubani yang menilainya sebagai sosok genius.

Hal ini lantaran, Jokowi dianggap bisa mengatasi dengan cepat terkait perpecahan politik usai digelarnya pilpres 2019.

Kishore membandingkan mantan Gubernur DKI Jakarta itu dengan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden yang sudah satu tahun menjabat tetapi masih belum bisa mengatasi perpecahan akibat Pilpres 2020 di AS.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x