Ini sering dialami oleh sejumlah pejabat di Indonesia yang harus mengakhiri kepemimpinannya karena terlibat kasus korupsi.
"Jadi saya berkompetisi untuk jadi Gubernur Jabar dan Allah takdirkan, Allah juga bisa cabut kekuasaannya kapan pun," jelasnya.
Adapun nilai spiritualitas terakhir yang Kang Emil pegang dalam memimpin adalah komitmen memberikan manfaat bagi masyarakat lewat kekuasaannya.
Manusia yang paling mulia di mata Allah adalah manusia yang bermanfaat. Untuk itu menurut Kang Emil, seorang ketua RT bisa lebih mulia ketimbang Gubernur bila kehadirannya dirasakan manfaatnya oleh warga.
"Seorang ketua RT bisa lebih mulia dari pada Gubernur kalau dia hidupnya dirasakan manfaatnya oleh warga," ujarnya.
"Jadi kalau lihat saya sibuk bikin terobosan ya itu tadi saya nggak mau jadi manusia yang rugi yang kepemimpinannya habis tapi tidak ada jejak atau karya," tambah Kang Emil mengakhiri.***