GALAMEDIA - Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dr Neni Sintawardani memenangkan The Underwriters Laboratories-ASEAN-US Science Prize for Women 2021 untuk kategori Ilmuwan Senior setelah menyisihkan 22 kandidat lainnya yang berasal dari berbagai negara anggota ASEAN.
Dalam keterangan tertulis, Jumat, 15 Oktober 2021, Neni yang merupakan peneliti pada Loka Penelitian Teknologi Bersih BRIN mendapat penghargaan atas kontribusi penelitiannya dalam meningkatkan sistem sanitasi masyarakat untuk mendukung ketersediaan air bersih dengan menggunakan biogas dari air limbah olahan.
ASEAN-US Science Prize for Women merupakan penghargaan sekaligus pengakuan bagi para ilmuwan perempuan yang telah memberikan kontribusi signifikan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, sekaligus bertindak sebagai mentor dan role model bagi para peneliti perempuan lainnya.
Penghargaan di tahun 2021 tersebut ditujukan bagi ilmuwan perempuan terpilih yang mendedikasikan penelitiannya di bidang "Air Bersih dan Udara Bersih di kawasan ASEAN".
Pada penjurian panel yang dilakukan secara virtual pada rangkaian the 80th meeting of ASEAN COSTI and related meeting pada Rabu (13 Oktober), Neni mempresentasikan penelitian terkait penanganan masalah sanitasi yang berlokus di Kiaracondong dan pengelolaan limbah tahu di Sumedang, Jawa Barat.
Baca Juga: Kasus Korupsi Pengadaan Lahan Pemakaman Covid-19, Kejari Cimahi Tetapkan 3 Tersangka
Ia menyampaikan dengan total populasi 2,5 juta penduduk Kiaracondong tercatat hanya 45-55 persen yang memiliki toilet permanen dan selebihnya memanfaatkan toilet umum.
Sebanyak 42 persen rumah tangga tidak memiliki septic tank dan mengalirkan limbah toilet langsung ke sungai Jondol. Masalah lainnya muncul karena sulitnya akses masyarakat terhadap ketersediaan air bersih.