Baca Juga: LEMBANG Dataran Tinggi Pun Terendam, BANJIR Kepung Bandung Raya, Jalanan Berubah jadi Sungai
“Iya (puas). Itu yang disebut dengan konsisten bung. Jadi kalau Anda tetap di sini, saya bersama Anda, tapi kalau Anda yang miring ke kiri, saya tetap lurus. Jadi yang ke kiri itu bukan saya,” tuturnya.
Meski begitu, Ray mengaku tidak menyesal dengan keputusannya untuk memilih Jokowi.
Ray yang sekaligus pengamat politik juga menjelaskan apa fungsi dari pemilih.
“Bung, bukan soal penyelasan, untuk apa Anda menyesal kan sudah berlalu. Itulah fungsi dari yang kita sebut sebagai pemilih. Kalau Anda berjalan sesuai dengan alur yang kita sepakati bersama ya Anda saya dukung. Tapi kalau Anda tidak melakukan tindakan yang sesuai dengan apa yang diikat secara komitmen, ya Anda akan saya kritik,” terangnya.
Baca Juga: BANJIR KEPUNG Bandung Raya, LONGSOR di Lembang Tutup Akses Cimahi-Bandung Barat
Hal inilah, kata dia, yang harus diajarkan pada masyarakat Indonesia.
“Itu yang harus kita ajarkan ke masyarakat kita. Jadi di kita ini kan sering terbelah, karena apa? Karena dia mengikat kontrak mati, gitu kan. Jadi gak bisa pindah, betapa pun itu menjengkelkan, pilihannya tetap ya dukung dia saja,” katanya.
Menurutnya, kontrak dengan pemimpin haruslah kontrak janji dan visi.
“Kontrak dengan pemimpin itu kontrak janji, kontrak visi. Kalau pemimpinnya gak menjalankan visi misi, ya Anda kritik dia. Itu tugas selanjutnya dari pemilih adalah mengawasi dia,” pungkasnya.***