La Nina Mengintai, BMKG Minta Masyarakat dan Pemda Tak Lengah akan Potensi Bencana Hidrometeorologi

- 4 November 2021, 16:09 WIB
La Nina.
La Nina. /Tangkap Layar Website/ntb.bmkg /

 

GALAMEDIA - Beberapa wilayah Indonesia saat ini sudah memasuki musim hujan. Adanya peningkatan curah hujan pada November ini merupakan dampak dari La Nina.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan dini soal datangnya La Nina.

Kepala BMKG, Dwikorita Karmawati meminta agar masyarakat bersiap akan dampak La Nina yang kemungkinan mulai datang pada akhir tahun.

Berdasarkan hasil monitoring, Dwikorita mengatakan curah hujan akan menglami peningkatan pada bulan November hingga Februari 2022 mendatang.

"Kondisi ini berpotensi untuk terus berkembang dan kita harus segera bersiap menyambut kehadiran La Nina 2021/2022 yang diprakirakan akan berlangsung dengan intensitas lemah - sedang, setidaknya hingga Februari 2022," kata Dwikorita dalam keterangan resminya.

Baca Juga: Jadi Tersangka Gara-gara Kabur Saat Karantina, Ini Fakta Menarik Rachel Vennya

Untuk diketahui, La Nina merupakan fenomena perbedaan suhu muka air laut antara Samudra Pasifik bagian tengah (ekuator) dengan wilayah perairan Indonesia.

Oleh karena itu, suhu muka laut di wilayah Indonesia menjadi lebih hangat. Kondisi tersebut menyebabkan udara mendorong awan sehingga berdampak pada peningkatan curah hujan.

Melansir laman resmi BMKG, hasil kajian pihaknya menunjukkan bahwa curah hujan mengalami peningkatan pada November-Desember-Januari terutama di wilayah Sumatera bagian selatan, Jawa, Bali.

Tak hanya itu wilayah lainnya seperti NTT, Kalimantan bagian selatan dan Sulawesi bagian selatan diprediksi alami peningkatan curah hujan.

Maka La Nina tahun ini diprediksi relatif sama dan akan berdampak pada peningkatan curah hujan bulanan berkisar antara 20 - 70% di atas normalnya.

Baca Juga: Diduga Banyak Kecurangan, DPR RI Desak Seleksi Ulang CPNS Secara Menyeluruh

“Dengan adanya potensi peningkatan curah hujan pada periode musim hujan tersebut maka perlu kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi lanjutan dari curah hujan tinggi yang berpotensi memicu bencana hidrometeorologi,” kata kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam keterangannya.

Dalam keterangannya, Dwikorita juga meminta agar pemerintah daerah, masyarakat dan semua pihak terkait dengan perencanaan pengelolaan sumber daya air dan pengurangan risiko bencana yang berada di wilayah yang berpotensi Terdampak La Nina agar bersiap melakukan langkah pencegahan dan mitigasi bencana.

Pihak terkait diminta untuk bersiap atas adanya potensi bencana Hidrometeorologi seperti banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang atau puting beliung ataupun terjadinya badai tropis.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x