BEM UNMUL Dipanggil Polisi Soal Patung Istana, Demokrat: Kritik Itu Sama Maknanya dengan ‘Ban Serep’

- 12 November 2021, 08:25 WIB
Wapres KH Maruf Amin
Wapres KH Maruf Amin /Kamsari/EP - BPMI Setwapres

GALAMEDIA – Wakil Ketua Umum Demokrat, Benny K Harman menanggapi panggilan polisi terhadap Presiden BEM Universitas Mulawarman (UNMUL), Abdul Muhammad Rachim terkait unggahan Wakil Presiden, Maruf Amin ‘Patung Istana’.

Benny menilai pemanggilan tersebut adalah sikap kontrademokrasi hingga menakut-nakuti rakyat.

Baca Juga: Bolehkan Kepo dengan HP Pasangan? Simak Penjelasan Buya Yahya Berikut Ini

“Pemanggilan aktivis BEM oleh polisi itu adalah sikap kontrademokrasi, sikap menakut-nakuti rakyat untuk berbicara tentang pemimpinnya,” ujar Benny pada wartawan, Kamis, 11 November 2021.

“Saya minta polisi tidak terlalu reaktif dalam menanggapi kritik mahasiswa mengenai kinerja pemerintahan Jokowi, termasuk kinerja Wapres,” pintanya.

Menurut Benny, kritik Patung Istana yang ditujukan pada Maruf sama maknanya dengan kritikan Maruf ‘ban serep’.

“Kritik BEM Unmul bahwa Wapres adalah patung Istana sama maknanya dengan Wapres sebagai 'ban serep',” tuturnya.

Baca Juga: Media Asing Soroti Aksi 'Unboxing' Motor Balap Milik Pabrikan Asal Italia, Ducati Ngamuk ke RI

Dijelaskannya, kritik tersebut ditunjukan pada sistem ketatanegaraan, bukan menyerang pribadi Maruf.

Halaman:

Editor: Muhammad Ibrahim

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x