Presiden Jokowi Angkat Isu Penting pada KTT APEC Ke-28

- 13 November 2021, 14:04 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Presiden Joko Widodo (Jokowi). /Setpres

GALAMEDIA - Presiden RI Joko Widodo mengimbau agar semua yang terlibat dalam Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik atau Asia-Pacific Economic Partnership (APEC) segera berbenah.

Di antaranya dengan memperkuat kerja sama untuk bangkit bersama, kuat bersama, dan berkelanjutan di tengah pemulihan ekonomi global yang masih penuh dengan ketidakpastian.

Demikian disampaikannya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC ke-28 yang digelar secara virtual.

Baca Juga: Jadi Bridesmaid di Akad Nikah Ria Ricis dan Teuku Ryan, Penampilan Yoriko Angeline Banjir Pujian

Jokowi mengikuti KTT dari Novotel Lombok Resort and Villa, Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat, pada Jumat, 12 November 2021.

"Kita harus memperkuat kerja sama untuk bangkit bersama, kuat bersama, dan berkelanjutan. Karena itu, saya mengajak APEC untuk fokus pada tiga hal," paparnya yang dilansir Galamedia dari berbagai sumber, Sabtu 13 November 2021

"Pertama, kita harus segera membuka mobilitas yang aman di kawasan, untuk mempercepat pemulihan ekonomi," lanjutnya.

Baca Juga: Mama Sarah Selidiki Soal Jessica dan Mencurigai Irvan Bocoran Ikatan Cinta 13 November 2021

Jokowi menuturkan, ekonomi APEC harus bersama-sama mempercepat pencapaian target cakupan vaksinasi di kawasan.

Di samping itu, juga menyepakati pengaturan jalur khusus bagi pelaku perjalanan tervaksinasi antara ekonomi APEC.

Kedua, Jokowi mendorong ekonomi APEC untuk mewujudkan ekosistem rantai pasok global yang lebih tangguh.

Menurutnya, disrupsi terhadap rantai pasok dan logistik global memiliki dampak ekonomi yang besar.

Baca Juga: Profil Taha Tolu Pemeran Iqbal di Serial Teluk Alaska, Dikenal sebagai Seleb TikTok

Diingatkannya, pandemi Covid-19 mengajarkan semua negara bahwa rantai pasok global yang hanya bertumpu pada satu atau dua negara sangat rawan, terutama untuk proses produksi vaksin, obat, alat-alat kesehatan, dan produk-produk penting lainnya.

"Kita harus mengoreksinya dengan membangun rantai pasok dunia yang lebih merata di kawasan, untuk memitigasi risiko serupa di kemudian hari," tuturnya.

"Biaya pengangkutan kontainer yang saat ini naik sampai tiga kali lipat dibandingkan sebelum pandemi juga memukul eksportir dan importir. Akar masalah harus dicari dan segera kita selesaikan," sambungnya.

Baca Juga: Banyak Korban, Polda Metro Tidak Bisa Pastikan Penangguhan Penahanan Oi Putri Nia Daniaty

Ketiga, Jokowi mendorong transisi menuju pembangunan ekonomi berkelanjutan dan hijau sebab akan menjadi masa depan ekonomi dunia dan sebuah keniscayaan.

Karena itu, kebijakan pembangunan harus menyeimbangkan antara pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial, dan mengatasi perubahan iklim.

Lebih jauh Jokowi mengatakan, semuanya harus win-win dan berimbang, dan bukan dengan pendekatan zero-sum di antara tiga tujuan itu.

Baca Juga: Luhut Binsar Panjaitan: Saya Powerful dan Sakti, Tapi Ada Orang yang Tak Bisa Saya Tolong

"APEC harus dapat memfasilitasi investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi rendah karbon. Transisi berkelanjutan dan hijau harus semakin diintegrasikan ke dalam berbagai ranah kerja sama APEC," pungkasnya.

Sebagai informasi, mendampingi Jokowi dalam KTT tersebut yaitu Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.

Selain itu, juga hadir Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar, dan Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Abdul Kadir Jailani.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x