Setelah Covid-19, Kota Cimahi Kini Dihantui Tingginya Kasus Demam Berdarah

- 14 November 2021, 21:30 WIB
Setelah Covid-19, Kota Cimahi dihantui tingginya kasus demam berdarah.
Setelah Covid-19, Kota Cimahi dihantui tingginya kasus demam berdarah. /Ilustrasi Pixabay/

"Tahun 2020 kasus meninggal dunia akibat DBD di kota Cimahi sebanyak 3 orang, dan untuk tahun ini sampai awal November tercatat 12 orang yang meninggal dunia, sementara jumlah kasusnya sudah mencapai 480 orang," ungkapnya.

Disebutkan Pratiwi, korban yang meninggal dunia rata-rata merupakan anak-anak, dimana penyebab utamanya karena tidak terdeteksi sejak dini.

Sebab awalnya hanya dianggap panas biasa, tetapi ternyata setelah dicek positif DBD, dan merujuknya sudah terlambat.

"Saya mengimbau bagi bapak ibu yang punya puter-puteri masih anak-anak untuk selalu waspada. Anak-anak itu 'kan senangnya main ya, demam sedikit aja dia nggak merasakan, padahal itu sudah mengarah ke DBD," tuturnya.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Resmi Dideklarasikan jadi Capres 2024, Kombatan: Mampu Lanjutkan Prestasi Jokowi

"Jadi secepatnya membawa anaknya ke fasilitas kesehatan. Begitu anaknya ada demam, sudah langsung saja ke fasilitas kesehatan untuk memeriksakan, jangan dianggap sepele," imbuh dia.

Dalam kaitan itu, kata Pratiwi, Jumat depan Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi akan melakukan gerakan serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), sekaligus sosialisasi guna menekan angka penyebaran DBD di Kota Cimahi, karena kegiatan itu dirasa cukup efektif untuk menurunkan angka kejadian DBD.

"Mohon untuk seluruh warga Cimahi melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk, itu paling efektif untuk memutus mata rantai penularan DBD. Jangan lupa semua masyarakat sekarang harus waspada, demam berdarah melebihi daripada Covid," tuturnya.***

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah