Guru Besar UI Prediksi Dudung Abdurachman Bakal Jabat Panglima TNI: Soal Keterpurukan Ekonomi Nomor 2

- 18 November 2021, 20:03 WIB
Jenderal  Andika Perkasa dan Dudung Abdurachman.
Jenderal Andika Perkasa dan Dudung Abdurachman. /Instagram/@ridwankamil

 

GALAMEDIA - Guru Besar Universitas Indonesia (UI) Ronnie H. Rusli. MS. PhD., menilai Jenderal TNI Dudung Abdurachman yang kini menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) diproyeksikan menjabat Panglima TNI.

Menurutnya, Dudung Abdurachman bakal menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang akan pensiun tahun depan.

"Pengamatan saya Kasad Jend TNI Dudung akn jd Panglima TNI utk meneruskan masa jabatan Panglima TNI Andika Perkasa dr TNI-AD yg akan pensiun dlm masa jabatan beliau yg periodanya 5th & pas di th 2024 utk maju lg ke 3x sbg Capres 2024. Soal keterpurukan ekonomi atau apapun no 2," ujarnya melalui akun Twitter @Ronnie_Rusli, Kamis, 18 November 2021.

Sebelumnya ahli hukum Tata Negara Refly Harun telah memprediksi Dudung Abdurachman bakal dibebani tugas sebagai KSAD menggantikan Andika Perkasa yang menjabat sebagai Panglima TNI.

Baca Juga: Yana Supriatna Ditemukan di Cirebon bukan di Cadas Pangeran, Netizen Merasa Diprank

Bahkan ia 'meramalkan' Dudung pun kelak bakal menjabat Panglima TNI menggantikan Andika yang bakal memasuki masa pensiun di tahun depan.

Berdasarkan analisa Refly, Andika bakal memasuki pensiunan pada tahun depan. Sehingga posisi Panglima TNI bakal kembali berganti. Sehingga Dudung Abdurachman berpeluang menjabat Panglima TNI.

Sementara Dudung pun bakal memasuki pensiun pada November tahun 2023 atau dua tahun mendatang.

"Kalau bicara Dudung Abdurachman, wah rupanya turunkan baliho HRS (Habib Rizieq Shihab), mentantang perang FPI bisa mendapatkan reward. Jadinya orang mengarah ke sana, jadi imejnya menjadi buruk," tutur Refly.

"Tetapi kalau Dudung berita negatifnya banyak sama misalnya dengan Ngabalin (Ali Mochtar Ngabalin) orang yang dianggap justru mengkriminalisasi atau mau menjadi alat kekuasaan untuk menghantam masyarakat sipil," ujarnya.

Baca Juga: Berang Ada Sekelompok Orang Ingin Bubarkan MUI, dr Eva Sri Diana: Ngga Bebas Kamu Ngerusak Generasi Bangsa Ya?

Dalam kesempatan itu, Refly mengatakan, Negara Indonesia membutuh TNI netral, yang mampu mengembalikan marwah TNI sebagai tentara rakyat, sebagai pengawal negara bukan sebagai yang ikut-ikutan terotorial sipil.

"Jadi tak tunduk pada agenda-agenda sipil yang tak ada kaitannya dengan pertahanan negara. Harus tunduk dan patuh pada konstitusi sebagai alat pertahanan negara," katanya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x