Sambangi Rumah Almarhumah Sarah yang Disiram Air Keras oleh Suaminya, Atalia: Kasus KDRT Ibarat Gunung Es

- 26 November 2021, 08:42 WIB
Atalia Praratya Ridwan Kamil saat menyambangi keluarga Sarah di RT 02/07, Kampung Munjul, Desa Sukamaju, Kamis (25/11/2021).
Atalia Praratya Ridwan Kamil saat menyambangi keluarga Sarah di RT 02/07, Kampung Munjul, Desa Sukamaju, Kamis (25/11/2021). /Humas Pemprov Jabar

GALAMEDIA - Istri Gubernur Jawa Barat Atalia Praratya Ridwan Kamil menyambangi keluarga Sarah warga Desa Sukamaju, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur yang meninggal disiram air keras oleh suaminya Abdul Latif yang seorang warga negara Arab Saudi.

Atalia bertemu dengan orang tua almarhumah Sarah di RT 02/07, Kampung Munjul, Desa Sukamaju, Kamis 25 November 2021.

“Saya hari ini hadir untuk takziah ke keluarga besarnya Sarah, saya merasa prihatin terhadap kejadian ini. Tentu kejadian ini adalah kejadian yang harus menjadi pembuka mata kita semua agar kejadian lain tidak boleh ada lagi di masa yang akan datang,” ujar Atalia.

Baca Juga: 3 Sikap Muslim dalam Menghadapi Musibah, Ingat! Dibalik Ujian Selalu ada Hikmah dan Pelajaran

Saat mendatangi rumah duka keluarga korban, Atalia memberikan semangat kepada Erawati, ibu kandung Sarah. Ia menilai situasi keluarga yang ditinggalkan penuh dengan keharmonisan.

“Jadi saya melihat bagaimana kondisi yang ada ternyata di sini dia memiliki kelurga yang luar biasa seorang ibu dan juga adiknya dua, mereka ini keluarga yang hangat dan juga pamannya dan lain sebagainya,” imbuh Atalia.

Menurut Atalia, kejadian nahas yang menimpa Sarah harus menjadi pelajaran bagi semua pihak. Oleh karenanya Atalia mengajak berbagai stakeholders dimulai dari Polri, TNI hingga dinas terkait dan masyarakat setempat untuk bahu membahu melaporkan apabila terjadi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Baca Juga: Jabar-Chungcheongnam Sepakat Jalin Kerja Sama, Mulai dari Industri Kreatif Hingga Pengembangan SDM

Apalagi menurut laporan yang didapat dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jabar, pada 2020 ada 300 laporan KDRT. Kasus yang dilaporkan pun beragam, baik bersifat internal pribadi ataupun yang ketakutan untuk melapor hingga menjadi fenomena gunung es.

“Tapi ini memang kondisi yang terjadi dan yang perlu kita ketahui adalah kondisi KDRT ini adalah seperti fenonema gunung es, bahwa di Jabar sendiri ada 300 di tahun 2020 yang mereka melapor. Kita tahu begitu banyak kasus KDRT, apalagi yang mereka anggap masalah yang itu adalah urusan internal tidak pantas disebarkan atau rasa takut itu banyak sekali pasti luar biasa,” paparnya.

Halaman:

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x